Dirancang Berdasarkan Asumsi dan Perspektif Pembuat, AI Tidak Sepenuhnya Netral

suaracianjur.com
Juni 06, 2025 | 16:56 WIB Last Updated 2025-06-06T09:59:20Z
Foto: Dok. (Net) Gambar ilustrasi kecerdasan buatan.

SUARA CIANJUR | CIANJUR - AI dirancang oleh manusia, dan setiap rancangan membawa serta nilai, asumsi, serta perspektif pembuatnya. Karena itulah, AI tidak pernah sepenuhnya netral. Jumat (6/6/2025).

Dikutip dari akun medsos @Logika Filsuf. Data yang digunakan untuk melatihnya pun berasal dari dunia nyata yang penuh ketimpangan, prasangka, dan sejarah panjang ketidakadilan. Jika tidak diawasi, AI bisa memperkuat dan menyebarkan bias-bias tersebut dalam skala yang jauh lebih besar dan cepat.

Kemampuan berpikir kritis menjadi pertahanan utama manusia dalam menghadapi potensi bahaya ini. Tanpa kesadaran kritis, kita mudah terkecoh oleh anggapan bahwa teknologi selalu objektif dan benar. Padahal, dalam kenyataannya, sistem AI bisa salah mengenali wajah, mendiskriminasi kelompok tertentu, atau memperkuat stereotip sosial—semua karena bias tersembunyi dalam algoritma dan data.

Mengendalikan AI bukan berarti menolaknya, tapi memastikan ia digunakan secara etis dan adil. Itu hanya bisa dilakukan oleh individu dan masyarakat yang melek teknologi dan berpikir kritis. Karena pada akhirnya, AI bukan sekadar soal kecanggihan mesin, tetapi juga soal siapa yang menggunakannya, untuk tujuan apa, dan dengan nilai-nilai apa.

AI adalah singkatan dari Artificial Intelligence, yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Kecerdasan Buatan. AI adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti:

1. Pembelajaran: AI dapat belajar dari data dan pengalaman.
2. Pengambilan keputusan: AI dapat membuat keputusan berdasarkan data dan algoritma.
3. Pengenalan pola: AI dapat mengenali pola dan tren dalam data.
4. Pemrosesan bahasa: AI dapat memahami dan memproses bahasa manusia.

AI memiliki banyak aplikasi, seperti:

1. Asisten virtual: AI dapat digunakan sebagai asisten virtual, seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa.
2. Pengenalan wajah: AI dapat digunakan untuk mengenali wajah dan melakukan identifikasi.
3. Otomatisasi: AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang-ulang.
4. Analisis data: AI dapat digunakan untuk menganalisis data dan membuat prediksi.

Dengan demikian, AI adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk melakukan tugas-tugas yang cerdas dan dapat membantu manusia dalam berbagai aplikasi.

(Red)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dirancang Berdasarkan Asumsi dan Perspektif Pembuat, AI Tidak Sepenuhnya Netral

Trending Now

Iklan