Simpang Siur Jumlah Suspek DBD di Kp. Cigintung Mande, Mana yang benar?

suaracianjur.com
Mei 07, 2024 | 18:40 WIB Last Updated 2024-05-07T11:58:14Z
Foto: Dok. SC. Ilustrasi gambar nyamuk Aedes aegypti 

SUARA CIANJUR| MANDE - Munculnya endemi penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Endemi merupakan keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu. Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Munculnya endemi jangan dianggap enteng harus secepatnya mendapat tanggapan dari Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan, Puskemas, Pustu, dll. mereka harus tanggap mengantisipasi keadaan, apalagi kader Jumantik di setiap desa dan kampung selalu ada, mereka harus memberikan laporan yang detail dan terperinci kepada pimpinan nya. Jangan menunggu ramai dulu di pemberitaan baru bergerak.

Keberadaan tim-tim pemantau kesehatan yang ada di desa harus di bekali kemampuan dalam bidang kesehatan, peka dan berintegritas tinggi karena laporan mereka menyangkut nyawa seseorang, laporan mereka harus berkala dan berkelanjutan hingga endemi tuntas.

Seperti yang terjadi di Kp. Cigintung RT. 05/06 Desa Kutawaringin Kecamatan Mande, catatan petugas Jumantik setempat yang dilaporkan ke Puskesmas Mande hanya mencatat suspek sebanyak 4 orang padahal fakta dilapangan ada 17 orang, dengan gejala yang sama, demam tinggi disertai pegal-pegal.

Kepala Puskesmas Mande Euis Ratna Juita, Amd.Kep.SKM sa'at di konfirmasi awak media terkait perbedaan jumlah suspek melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp singkat menuturkan:

"Bukan yg suspek,
Yg positif DBD 4 orang berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sampai hari kemaren," ujarnya. Selasa, (7/5/2024).

"Kalo demam tinggi dan tidak turun demam nya
Masyarakat di upaya kan berobat ke puskesmas," imbuhnya.

Berikut laporan Jumantik yang dilaporkan ke Kapus Mande, dan dikirim ulang pada awak media melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp.

Assalamu'alaikum, ijin melaporkan ibu kapus terkait kasus Suspek DBD di Kp. Cigintung RT 05 RW 06 Desa Kutawaringin. Berdasarkan hasil laporan dari kader Jumantik ada 4 orang yg terduga kasus DBD, 1 orang masih dirawat di RS Cimacan, 1 orang di rawat Klinik dokter tapi sudah pulang dan 2 orang berobat jalan ke kesehatan terdekat. Kasus  suspek DBD ini sudah ke 2 kalinya terjadi di RT tsb, namung pada kasus pertama di bulan April yg terkena terduga DBD sebanyak 4 orang sudah ditindaklanjuti oleh TIM puskesmas (Survailens, Kesling, bidan Desa, kader) mengunjungi langsung keluarga terdampak dengan mewawancarai dan memeriksa lingkungan sekitar. Selanjutnya tim Puskesmas menindaklanjuti dengan PSN melalui pembagian Abate kepada warga di ke RT an tsb. Selain itu tim puskesmas berkoordinasi dengan kepala desa untuk diadakan gerakan PHBS melalui Jum'at Bersih dan penyuluhan untuk mencegah penyebaran DBD yg lebih meluas. Untuk tindak lanjut kasus terbaru tim puskesmas akan datang langsung di hari besok.

Berikut data penelusuran awak media di Kp. Cigintung RT. O5/06 Desa Kutawaringin Kecamatan Mande.

Berdasarkan pengakuan warga yang dikonfirmasi dengan hasil lab terjangkit DBD

1 Muhamad teguh.       
2 Abdul rijal fikri.       
3 Nina komala dewi 
4 M  raka asyari         
5 Siti nurazizah          
6 Tuti setiwati.            
7 Asyfa aura zaskia.  

Semua gejala demam tinggi pegal pegal dan kelompok ini di larikan ke rs cimacan dan klinik joglo sekarang sudah pulang.

Kelompok 2 yang di rawat di rumah  gejala demam dan pegal pegal

1 H nanang kosasih
2 Anggi yulia putri
3 Sambas saputra
4 Nani suryani
5 Juju juarsa
6  Sunarti 
7 H Budiman
8 Hj Nurhayati
9 windi ratna ningsih
10 Solihin

Semua Warga yang di Konfirmasi merupakan penduduk Kp. Cigintung.

(Indrayama)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Simpang Siur Jumlah Suspek DBD di Kp. Cigintung Mande, Mana yang benar?

Trending Now

Iklan