Bahas Sedimentasi Irigasi: Musyawarah Petani Haurwangi dengan PT TRMI Hasilkan Kesepakatan

suaracianjur.com
Desember 16, 2025 | 23:11 WIB Last Updated 2025-12-16T16:21:24Z
Foto: Dok. (Hikman/SC) Musyawarah antara petani dengan perusahaan menghasilkan kesepakatan tertulis (16/12/2025).

SUARA CIANJUR | HAURWANGI - Kesalah fahaman antara para Petani Haurwangi dengan PT. Trio Rasa Mas Indonesia (TRMI) berakhir dengan terbitnya kesepakatan antara kedua belah pihak, kesepakatan tertulis dibuat dalam forum musyawarah yang digelar pada hari Selasa, 16 Desember 2025.

Kesalah fahaman antara kedua belah pihak ditenggarai dari permasalahan perbatasan jaringan irigasi, antara sawah petani dengan perusahaan, yang diduga mengalami sedimentasi atau penyempitan, sehingga menyebabkan terhambatnya laju air, serta penyebab meluapnya arus air ke sawah warga saat intensitas curah hujan meninggi. 

Dalam forum musyawarah tersebut, H. Adis selaku perwakilan dari para petani menyampaikan bahwa saluran irigasi mengalami penyempitan setelah adanya pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT).

" Dalam forum ini kami harus menyampaikan kesulitan yang kami alami, setelah pihak perusahaan melaksanakan pembangunan TPT, saluran irigasi mengalami penyempitan, karena pembangunannya terlalu lebar, sehingga menghambat laju air, yang berdampak kepada lahan pertanian kami, selain itu ketika debit airnya membesar karena musim hujan sampai terjadi banjir ke areal pertanian," ungkapnya dalam forum musyawarah, Selasa (16/12/2025).

" Selanjutnya, perkenankan kami menyampaikan tuntutan ke pihak perusahaan agar melaksanakan pembongkaran kembali, serta mengembalikan kondisi irigasi seperti awal, sebelum berdirinya pabrik," ucapnya.

Menanggapi tuntutan para petani, dalam forum musyawarah tersebut, Chandra selaku owner pabrik/perusahaan menyampaikan permohonan maaf, dan akan memperbaiki TPT agar tidak menghambat laju air.
Foto: Dok. (Hikman/SC) Musyawarah petani dan perusahaan membahas tentang sedimentasi jaringan irigasi.

" Bapak- bapak yang hadir disini saya selaku pemilik pabrik memohon maaf, dengan adanya pembangunan TPT tidak bermaksud untuk mempersempit saluran irigasi, saya hanya menyuruh pekerja untuk menambal tembok pagar pabrik yang keropos, supaya tidak roboh tergerus air," terangnya.

" Namun, setelah saya cek sendiri, ternyata penambalannya kelebaran," katanya dalam forum musyawarah.

Lanjut Chandra: " Tidak ada niatan untuk merugikan warga sekitar pabrik, apalagi para petani, keluhan dan tuntutannya saya terima," tuturnya.

" Pada hari ini juga saya akan menyuruh pekerja untuk membongkar TPT, supaya tidak lagi menghambat laju air," tegasnya.
Foto: Dok. (Hikman/SC) Perbatasan tembok penahan tanah lahan pertanian warga dengan perusahaan.

Masih ditempat yang sama, forum musyawarah antara petani dan perusahaan. Dik Sodik dari LBH Mantra yang mendampingi para petani dalam menyampaikan keluhan serta tuntutannya kepada pihak perusahaan. kepada awak media ia mengatakan.

" Alhamdulilah musyawarah ini berjalan dengan lancar dan di tutup dengan kesepakatan tertulis yang telah di sepakati dalam forum musyawarah," singkat Dik Sodik.

(Hikman)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bahas Sedimentasi Irigasi: Musyawarah Petani Haurwangi dengan PT TRMI Hasilkan Kesepakatan

Trending Now

Iklan