SUARA CIANJUR | CIKALONGKULON - Kabar mengejutkan datang dari keluarga Almarhum Iwan. Iwan sendiri merupakan salah seorang warga Kampung Talaga, Desa Cigunungherang, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang meninggal dunia pada sabtu 17 Juni 2023 lalu.
Iwan yang berusia 28 tahun diketahui meninggal oleh keluarganya dalam kondisi terlentang dan mulut mengeluarkan busa di kamar tempat tidurnya pada sabtu siang.
Berdasarkan informasi dari Keluarga, tidak hanya mulut yang berbusa di bagian tubuh Iwan pun ditemukan sejumlah luka memar bahkan setelah dimandikan dari telinga dan hidung jenazah Iwan keluar darah.
Hal tersebut diungkapkan Paman Iwan, Heri (50) yang pada saat itu ikut memandikan jenazah Almarhum Iwan. Ia menyebutkan bahwa pada kepala bagian belakang Iwan ditemukan memar seperti bekas pukulan.
" di bagian tubuh ditemukan memar, bahkan pada saat dimandikan sempat keluar darah segar dari mulut Almarhum, serta dari ujung mata almarhum juga mengekuarkan darah sedikit sedikit," katanya. Minggu, (17/9/23).
Atas dasar kejanggalan kejanggalan itulah akhirnya pihak korban ingin mengungkap kasus apa yang sebenarnya terjadi pada Iwan mengingat Iwan yang saat itu dalam keadaan sehat dan tidak mengeluhkan sakit apapun.
" kami baru bisa melaporkan kejadian saat ini karena kemarin maklum karena di Kampung kami fokus memulasara jenazah," ucap Heri.
Heri juga mengungkapkan bahwa keluarga korban sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Kendati pihak kepolisian menduga bahwa Iwan meninggal karena oper dosis namun kami keluarga korban ingin mengungkap apa yang sebenarnya terjadi.
" jika untuk kepentingan penyelidikan pengungkapan kasus ini meski jenazah harus diotopsi kami pihak keluarga akan merelakan untuk diotopsi, karena kami ingin tahu apa yang terjadi karena banyak kejanggalan pada kematian Iwan," ujarnya.
Sementara Ayah almarhum Iwan, H. Tohari mengatakan bahwa dirinya sangat terpukul atas kematian anaknya. Ia juga menduga bahwa anaknya meninggal tidak wajar.
" anak saya yang kedua, almarhum meninggalkan anak yang baru berusia 8 tahun, jelas saya dan keluarga sangat terpukul karena banyak kejanggalan ditemukan pada kematian anak saya, seperti ditemukannya memar diduga bekas pukulan," kata H. Tohari.
H. Tohari juga mengatakan bahwa dirinya sangat mengharapkan adanya keadilan.
" sudah mengadukan ke pihak polisi beberapa hari lalu, mudah mudahan ada titik terang dalam kematian anak saya," harapnya.
(Ktr)