Perspektif Gunung Padang Menurut Sudut Pandang Masyarakat Setempat

suaracianjur.com
Januari 28, 2024 | 21:37 WIB Last Updated 2024-01-28T14:42:37Z
Foto: Dok. SC. Photo ilustrasi situs wisata budaya gunung padang

SUARA CIANJUR | CAMPAKA - Perspektif warga Campaka  mengenai asal-usul gunung Padang dahulunya merupakan suatu negara, negara siang Padang artinya terang, dalam bahasa Sunda disebut caang. 

Menurut keyakinan sesepuh setempat dahulu dilokasi gunung Padang berdiri keraton siang Padang.

Sebelum ramai dikunjungi orang pasca ditetapkan pemerintah menjadi situs cagar budaya, orang mengenal gunung padang sebagai tempat yang di keramatkan sehingga banyak pengunjung datang untuk berjiarah.

Hal tersebut disampaikan Hadma, tokoh masyarakat sekaligus pengurus Pokdarwis situs cagar budaya gunung padang.

"Menurut cerita masyarakat disini dulu sebutan gunung padang ini negara siang Padang atau keraton siang Padang," ujar Hadma. Minggu, (26/1/2024).

"Kenapa disebut siang padang artinya terang, kalau dalam bahasa Sunda disebut caang, dulu orang yang datang kesini untuk berziarah karena gunung padang dianggap tempat keramat," sambungnya.
Foto: Dok. SC. Salah satu undakan atau tingkatan situs budaya gunung padang 

Undak Pertama Gunung Masigit (Masjid)

"Situs gunung padang ada 5 undakan atau tingkatan, teras pertama di sebut gunung masigit, di awali dengan 2 pilar batu menyerupai Pintu gerbang, didalamnya ada lingkaran batu semacam meja panjang menyerupai aula tempat pertemuan, ada juga yang menyebutnya batu hamparan atau gong, atau batu gamelan yang menimbulkan suara," ujarnya.  

Undak Ke 2 Batu kursi

"Batu Kursi disebut masyarakat disini sebagai tempat duduk raja menghadap gunung gede, ada juga yang menyebutnya batu lumbung, menggambarkan kesuburan," urainya.

Undak ke 3 Relif Kujang

"Undak ketiga disebut relif kujang, semua undakan memiliki pintu gerbang, kujang ini merupakan pusaka khas Jawa Barat, diundak ke 3 ini juga ada telapak maung," paparnya.

Undak ke 4 Batu Kanuragan

"Undak ke 4 disebut batu kanuragan, dulu batu ini boleh diangkat pengunjung, untuk menjaga kerusakan maka hal itu sekarang dilarang, selain itu beredar mitos kalau bisa mengangkat batu itu pertanda bakal kaya," beber Hadma.

Undak ke 5 Singgasana Raja

"Undak ke 5 di sebut singgasana Raja, dibelakang nya juga ada pandaringan tempat senderan, konon katanya raja nyender disana melihat bintang gemintang, kemudian yang dikelilingi kawat mirip kuburan, sebetulnya bukan kuburan tapi petilasan sunan Ambu atau sunan Rama," ujarnya.

Ia juga menyebutkan, dulu pejiarah biasanya datang kesini untuk meminta hajatnya di undak ke 5

"Karena sekarang sudah berubah menjadi tempat wisata budaya kita berharap semua saling menjaga dan memelihara setiap artepak yang ada disini," pungkasnya.

(Ark)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perspektif Gunung Padang Menurut Sudut Pandang Masyarakat Setempat

Trending Now

Iklan