Pengamat Politik: "Duet TMS-Benni Punya Peluang Mendulang Suara di Pilkada"

suaracianjur.com
April 17, 2024 | 17:07 WIB Last Updated 2024-04-17T10:13:42Z
Foto: net/SC. Ilustrasi permainan catur 

SUARA CIANJUR | CIANJUR - Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Cianjur 2024 tinggal beberapa bulan lagi.

Sejumlah nama tokoh Cianjur, dari kalangan tua maupun muda yang memiliki potensi menjadi Bakal Calon Bupati maupun Wakil Bupati bermunculan. Rabu, (17/4/2024).

Baru baru ini, dua tokoh ternama Cianjur dikabarkan bergandengan tangan maju di Pilkada nanti. Kedua tokoh itu TB Mulyana Syahrudin (TMS) dengan Benni Irawan. Tak ayal, kabar bersatunya kedua tokoh berpengaruh itupun mendapat berbagai tanggapan.

Pengamat Politik Bang Buyung menilai duet TMS- Benni mempunyai peluang mendulang suara yang besar di Pilkada nanti. Karena keduanya sama sama mempunyai pengaruh yang kuat di Cianjur. 

"TMS saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Cianjur yang nota bene sebagai partai pemenang Pileg Cianjur dengan raihan 10 kursi. Sedangkan Benni Irawan sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kab Cianjur dengan Kepala Desa sebagai anggotanya,"ujarnya kepada Maharnews, Rabu, (17/4/2024).

Menurutnya, meskipun Golkar sudah memastikan mengantongi tiket Pilkada, namun tetap harus membuka ruang untuk bersinergi dengan Partai Politik di Cianjur, sehingga peluang memenangkan Pilkada menjadi lebih konkrit.

Disamping itu, terang Buyung, realitas single majority dalam kontestasi demokrasi, terutama di ranah pemilihan kepala daerah, dalam perjalanan nya, hampir bisa dikatakan jarang terjadi. 

"Bahkan mungkin tidak pernah ada catatan nya,"imbuhnya.

Disisi lain, ketokohan seseorang di daerah, juga tidak bisa menjadi jaminan bisa memenangkan pemilihan kepala daerah bila tanpa kolaborasi dengan unsur tokoh lain atau organisasi kemasyarakatan dan tentunya Partai Politik, yang menjadi stake holder dalam gelaran politik pemilihan kepala daerah.

"Maka dari itu Partai Politik mestinya melakukan analisa dan diagnosa Sosio Politik yang detail, jika ingin memenangkan kontestasi pilkada, terlebih situasi pasca Pileg dan Pilpres yang telah lewat masih bisa dikatakan hangat dan bisa di teruskan ke fase selanjutnya, yaitu Pemilihan Kepala Daerah,"bebernya.

Terakhir, Buyung menuturkan ketokohan sebagai elemen yang paling krusial dalam agenda pergantian pemimpin daerah, sebagaimana dalam teori perubahan, bahwa unsur ketokohan menjadi unsur utama dalam perubahan sosial politik, selain Gagasan dan Pengorganisasian yang harus di formulasikan menjadi konsep dan strategi pemenangan.

(MNC)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengamat Politik: "Duet TMS-Benni Punya Peluang Mendulang Suara di Pilkada"

Trending Now

Iklan