 |
| Foto: Dok. (Bet Indrayama/SC) Setiap pagi dan sore kondisi seperti itu terus terjadi, dan itu terjadi bukan hanya terjadi di bulan Ramadhan saja, untuk menertibkan kesemrawutan tersebut diperlukan perhatian khusus dari berbagai elemen pemerintahan. Minggu (9/3/2025). |
SUARA CIANJUR | CIPANAS - Kondisi semrawut terjadi sepanjang jalan menuju Istana Negara Cipanas, masyarakat setempat yang hendak berangkat beraktivitas pagi mengeluhkan hal tersebut, kemacetan yang kerap terjadi dijalur tersebut disebabkan berbagai aktivitas, seperti menjamurnya pedagang kaki lima menggunakan roda empat, mobil pengiriman barang ke pasar cipanas parkir sembarangan, dan lain lain.
Setiap pagi dan sore kondisi seperti itu terus terjadi, dan itu terjadi bukan hanya terjadi di bulan Ramadhan saja, untuk menertibkan kesemrawutan tersebut diperlukan perhatian khusus dari berbagai elemen pemerintahan. Minggu (9/3/2025).
Aktivitas yang tidak tertib di sepanjang jalan tersebut menghambat akses menuju fasilitas penting, seperti kantor kecamatan, puskesmas, kantor Koramil-04 Cipanas, kantor kepala desa, serta berbagai sekolah di kawasan tersebut.
Trotoar yang semestinya menjadi ruang aman bagi pejalan kaki pun telah beralih fungsi menjadi tempat pedagang memajang barang dagangannya. Kondisi ini memaksa warga berjalan di bahu jalan yang berisiko tinggi terhadap keselamatan mereka.
Kondisi seperti ini yang terus berlanjut dari tahun ke tahun membuat masyarakat yang tinggal disekitar komplek istana mengeluh.
" Kami sangat kecewa. Jalan menuju Istana Negara ini mestinya bebas dari segala bentuk aktivitas yang melanggar aturan. Semua ini terjadi karena tidak ada tindakan nyata dari pemangku kebijakan," ucap Yogi salah satu warga yang mengeluhkan kondisi tata ruang perkotaan cipanas. Minggu (9/3/2025).
" Pedagang kaki lima dengan mobil bak dan kendaraan umum sembarangan dibiarkan begitu saja. Apa dinas terkait tidak melihat situasi ini?," imbuhnya dengan nada kesal.
Hal senada disampaikan Asep (35) warga setempat, ia sebagai warga Cipanas sangat kecewa dengan tata ruang yang tidak tertata dengan baik, ia juga menegaskan diperlukan ketegasan serta langkah konkret untuk mengembalikan jalur tersebut kepada fungsi yang semestinya.
" Kami harap dinas terkait segera bertindak. Jalan ini bukan milik pedagang kaki lima, melainkan akses vital bagi masyarakat. Kalau terus dibiarkan, kemacetan seperti ini akan menjadi masalah permanen yang merugikan semua pihak," tegasnya.
Selain itu, sejumlah warga juga menyoroti fungsi terminal yang berada di kawasan tersebut. Terminal yang seharusnya menjadi pusat pengaturan kendaraan umum justru lebih sering digunakan untuk aktivitas bongkar muat barang menuju Pasar Cipanas.
Kondisi lain diperparah dengan kendaraan umum yang memanfaatkan bahu jalan sebagai tempat parkir, yang semakin mempersempit ruang bagi kendaraan lain dan memperburuk kemacetan.
Masyarakat kini mendesak dinas terkait untuk mengambil langkah tegas, seperti penertiban rutin terhadap pedagang kaki lima dan kendaraan umum yang melanggar aturan.
Mereka juga mengusulkan agar jalur ini ditata ulang, termasuk mengoptimalkan fungsi terminal yang ada, serta menyediakan lokasi khusus bagi pedagang kaki lima agar tetap dapat berjualan tanpa mengganggu lalu lintas umum.
Situasi semrawut yang berkepanjangan ini tidak hanya menghambat mobilitas warga, tetapi juga mencoreng citra kawasan yang memiliki tempat simbolik seperti Istana Negara.
Jika tindakan tegas tidak segera dilakukan, masalah ini berpotensi menjadi lebih luas dan sulit untuk diselesaikan. Kini masyarakat berharap pemerintah daerah dan dinas terkait dapat menunjukkan keseriusannya dalam menata kembali kawasan tersebut, demi terciptanya kenyamanan dan ketertiban di ruang publik.
(Indra)
