Foto: Dok. (Ridsky/SC) Pelayanan publik di Kantor Urusan Agama Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur. |
SUARA CIANJUR | HAURWANGI - Warga Kecamatan Haurwangi mengeluh tentang pelayanan publik di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Haurwangi, warga menilai pelayanan publik disana lelet dan ngaret.
Seperti yang di keluhkan Tedi (33), salah seorang warga Desa Ramasari yang ditemui saat akan mengurus surat keterangan yang dibutuhkan oleh adiknya untuk kepentingan pekerjaan, mengeluhkan dengan tidak adanya kepala KUA dikantor.
" Surat yang harusnya selesai hari ini tidak bisa langsung saya bawa, karena harus nunggu dulu tanda tangan kepala KUA yang diantar petugas kantor kerumahnya, ini sudah tidak beres, pelayanan jadi terganggu", tegas Tedi. Rabu (23/4/2025).
Penyebab tidak efisien, serta leletnya pelayanan publik di Kantor Urusan Agama Kecamatan Haurwangi di duga akibat Kepala KUA tidak masuk kantor selama 5 bulan, dengan alasan sakit.
Salah satu staff KUA Kecamatan Haurwangi yang tidak mau di sebutkan namanya ketika ditanya awak media mengenai pelayanan terhadap masyarakat, dimana diperlukan tanda tangan Kepala KUA, menurutnya hal itu juga menjadi terganggu karena harus dibawa dulu kerumahnya Kepala KUA yang jaraknya cukup jauh yaitu di karangtengah cianjur.
Saat permasalahan ini dikonfirmasi langsung kepada Kepala KUA Kecamatan Haurwangi ( 22/4 ) H. Saepudin menerangkan bahwa betul dirinya sejak dari bulan Nopember sampai dengan sekarang, kurang optimal dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala KUA, dengan alasan sakit akibat kecelakaan yang terjadi dibulan november.
" Ya itu kecelakaan dari motor yang dikendarainya didaerah leuweung lame ciranjang, yang menyebabkan kakinya patah dan luka dikepala dan mata, hingga saat ini pun penglihatan masih kurang normal", ungkapnya.
Saepudin juga menyadari dengan kondisi seperti ini tentunya ada pelayanan yang terganggu dikantornya. Sehingga melalui kesempatan ini pihaknya meminta maaf kepada warga yang selama ini mengalami kendala dalam pelayanan surat menyurat dikantor KUA Haurwangi.
" Saya pun bukannya tidak bekerja, saya bekerja dari rumah ( WFH ) sehingga kegiatan sehari hari dikantor tetap bisa berjalan meskipun tidak senormal biasanya", tegas Saepudin.
(Ridsky)