Foto: Dok. (Goesta/SC) Puluhan warga sedang memperjuangkan hak anaknya sebagai penerima manfaat PIP SDN Kalapadua. |
SUARA CIANJUR | CIKALONGKULON - Puluhan warga yang anaknya bertahun- tahun tercatat sebagai penerima manfaat bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) berkumpul untuk mengungkap misteri bantuan PIP SDN Kalapadua, kepada awak media suara cianjur mereka mengaku tidak menerima bantuan sesuai yang tercatat di aplikasi si pintar.
Anak mereka tercatat sebagai peserta didik di SDN Kalapadua, dan tercantum di aplikasi si pintar sebagai penerima manfaat PIP dari tahun 2020 hingga 2025, penelusuran mereka semakin sulit karena buku tabungan dan ATM di pegang pihak sekolah, bahkan pin ATM pun di minta.
Saat berkumpul di salah satu rumah warga di kampung cibodas desa majalaya kecamatan cikalongkulon, keluhan mereka sama, yaitu perihal bantuan PIP anak-anaknya yang tak kunjung mereka terima.
" Seharusnya kami sudah menerima bantuan PIP SDN Kalapadua sebanyak 2 kali, sesuai yang tercatat di aplikasi si pintar, faktanya kami baru nerima sekali, itupun nerimanya dari sekolah," terang MS orang tua wali murid (nama jelas ada di redaksi). Kamis (22/5/2025).
Apakah MS sebagai orang tua wali murid memegang buku tabungan dan ATMnya, tanya awak media suara cianjur.
" Enggak pak, disini buku tabungan PIP dari dulu hingga sekarang hampir semua dipegang oleh pihak sekolah." Jawab MS dihamini oleh puluhan ibu-ibu lain yang sama-sama hadir dalam pertemuan tersebut.
Masih dilokasi yang sama, AS orang tua wali murid yang anaknya juga tercatat sebagai penerima PIP SDN Kalapadua, kepada awak media buka suara.
" Pak abdi upami ningali dina hasil pengecekan sipintar kedahna abdi nampi 4kali sesuai dengan dana yang masuk, tapi murangkalih abdi dugi ka ayeuna nembe nampi 2kali, nu sapalihna mah duka, margi abdi teu rumaos tos nampi," tuturnya.
Kemudian secara terus menerus awak media suara cianjur satu persatu mendengarkan keluhan dari orang tua wali murid. Dari 20 penerima manfaat, 16 belas diantaranya penuh misteri dan kejanggalan
Rata- rata dari hasil pengecekan melalui aplikasi sipintar dan hasil wawancara pengakuan penerima manfaat ditemukan tidak sesuai dari yang seharusnya mereka terima.
Masih ditempat yang sama, dirumah salah seorang warga kampung cibodas desa majalaya cikalongkulon. TS salah satu orang tua wali murid mengatakan.
" Tabungan dan ATM dipegang oleh pihak sekolah, malah abdi heran pihak sekolah meminta nomor pin ATM, kan aneh pak," jelas TS.
Setelah mendengarkan keluh kesah puluhan orang tua wali murid, awak media suara cianjur mencoba mengabulkan permintaan kepsek yang menyuruh awak media untuk datang ke rumahnya, sesuai dengan permintaan yang bersangkutan.
" Ya pak kami ucapkan terimakasih atas adanya masukan permasalahan PIP ini dari pihak media, untuk lebih jelasnya ini ada pihak operator dan guru yang bagian mengurusi PIP agar lebih jelas permasalahannya alangkah baiknya kita bermusyawarah bersama-sama untuk mencari jalan terbaik menyelesaikan masalah PIP ini," kata Cucu Ernawati Kepala SDN Kalapadua.
" Kalau bisa kita adakan pertemuan bersama antara pihak orangtua murid dengan pihak sekolah mari kita cari jalan keluarnya agar permasalahan ini selesai," Pungkasnya
Kemudian awak media bertanya kepada kepala sekolah, berdasarkan pengakuan puluhan para orang tua wali murid, buku tabungan dan ATM di pegang pihak sekolah, apakah itu benar? tanya awak media.
" Benar pak, akan tetapi maksud kami buku tabungan selama ini dipegang sekolah adalah dengan niat baik untuk memudahkan orangtua murid pengurusan saat proses pencairan, takut hilang, dan lain sebagainya." kelitnya.
Dalam pertemuan tersebut pada akhirnya disepakati besok jumat, 23 April 2025 pihak sekolah, orangtua murid, dan disaksikan oleh pihak media berkumpul bersama untuk membahas permasalahan PIP di SDN Kalapadua.
Padahal sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin, S.Ag. M. Si. Dengan tegas mengatakan tidak boleh ada lagi pencairan PIP secara kolektif.
" Saat ini tidak boleh ada lagi pencairan PIP secara kolektif, karena hal seperti itu berpotensi terjadi penyelewengan," tegas Ruhli Senin (31/3/2025) pada acara lebaran di pendopo kabupaten cianjur.
Goestea