SUARA CIANJUR | KADUPANDAK - Merasa ada kejanggalan setelah mencairkan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Bank Himbara, SY (Nama jelas ada di redaksi) salah satu orang tua wali murid peserta didik SDN Sirnabakti, yang anaknya tercatat sebagai penerima manfaat PIP dari tahun 2024, berkeluh, sesaat setelah mencairkan Bantuan di Bank, ia bersama 15 orang tua wali murid lainnya di panggil untuk datang ke sekolah anaknya. Jumat (23/5/2025).
Dipanggil pihak sekolah itu hal biasa, mungkin ada pengumuman penting dari Kepala Sekolah, lalu apa masalahnya di panggil pihak sekolah sampai harus mengeluh, tanya awak media suara cianjur kepada SY.
" Jadikan begini pak, anak saya itu dapat bantuan PIP dari tahun 2024, uang bantuan saya yang mengambilnya di Bank, namun setelah dicairkan, kami dipanggil oleh pihak sekolah, pada saat itu kami berjumlah 15 orang langsung datang ke sekolah," aku SY kepada awak media, Selasa (20/5/2025).
" Setelah berkumpul di sekolah, kami di mintai uang sebesar Rp. 75.000,_ dari bantuan PIP yang tadi kami cairkan di Bank, oleh salah satu guru," jelasnya.
Tidak berhenti di situ, SY terus melanjutkan keluhannya kepada awak media suara cianjur.
" Setelah di mintai sejumlah uang, kami di suruh menandatangani salah satu dokumen surat yang sudah mereka persiapkan, isi surat kami tidak tahu, karena kami tidak di suruh membaca dulu isi surat tersebut," terang SY dengan polosnya.
" Setelah uang diserahkan, dan menandatangani salah satu dokumen surat, kami diminta menyerahkan buku rekening PIP," tuturnya.
Terpisah, Kepala SDN Sirnabakti Mely Nurhayati saat di konfirmasi awak media suara cianjur membantah telah terjadi praktik pemotongan bantuan PIP di sekolah yang ia pimpin.
" Mohon maaf pak siapa orang tua murid yang memberikan keterangan tersebut," tanya Mely bertanya balik kepada awak media yang mengkonfirmasinya.
" Keterangan tersebut tidak benar, di sekolah ini tidak ada potongan uang seperti yang di terangkan tadi, di sekolah ini setiap apapun itu pasti ada berita acaranya berdasarkan hasil kesepakatan orang tua murid," tandasnya.
Hikman