Foto: Dok. (Dang/SC) Banner Informasi harga eceran tertinggi gas elpiji 3kg bersubsidi di Pangkalan SPBU Warungkondang. |
SUARA CIANJUR | WARUNGKONDANG - Untuk pendistribusian dan penjualan barang bersubsidi, Pemerintah membuat aturan, regulasi serta payung hukumnya, agar penyaluran dan peredarannya berkesesuaian dengan aturan dan perundangan.
Berbagai macam jenis barang bersubsidi tujuannya untuk membantu meringankan kebutuhan pokok masyarakat kurang mampu, diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan atau untuk mengurangi biaya.
Tak jarang karena ingin meraup keuntungan besar ada beberapa gelintir oknum yang menyalahgunakan barang subsidi, seperti pupuk subsidi, BBM Subsidi dan Gas elpiji 3kg, dan modus operandinya berbeda-beda.
Namun tidak dengan Pangkalan gas elpiji 3kg di SPBU Warungkondang, mereka menjual barang subsidi sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.
" Disini kita menjual gas lpg 3kg dengan harga Rp. 19.000,-/tabung, disini ada plang HETnya kelihatan ngejeblag," jelas Jojo Pegawai Pangkalan SPBU Warungkondang. Minggu (6/7/2025).
" Penjualan gas elpiji 3kg/bulannya di angka 600- 1400 tabung," imbuhnya.
Jojo menambahkan, untuk penjualan tergantung kuota dari agen, bulan kemarin enam ratus, enam ratus tujuh puluh lima, bahkan pernah sampai seribu empat ratus.
Apakah semua orang boleh membeli gas elpiji 3kg disini? tanya awak media.
" Disini, siapapun, darimanapun, boleh membeli gas elpiji 3kg bersubsidi," jawabnya.
" Masyarakat yang mau membeli gas elpiji disini siapa pun darimana pun boleh, secara larangan tidak ada, namun ktp nya itu sudah terdaftar apa belum? kalau misal ktp nya terdaftar di pangkalan lain, boleh membeli gas lpg disini," ungkapnya.
Lanjut Jojo; " Kalau ktp nya belum terdaftar sebagai pelanggan, ya di daftarkan dulu, karena ktp nya harus terdaftar dan jenis konsumen nya harus jelas, apakah UMKM atau untuk kebutuhan rumah tangga," tuturnya.
" Setiap penginputan kuotanya berbeda, kuotanya dari sana yang menentukan. UMKM pun kuotanya tidak sama, ada yang delapan, ada yang sepuluh, ada yang sebelas perbulan. Dan itu sudah dari sananya yang menentukan, saya tidak tahu siapa yang menentukan," ucapnya sedikit bingung.
Apa pernah mengalami kelangkaan gas elpiji? tanya awak media.
" Kejadian seperti itu sering terjadi, kalau lagi banyak ya banyak, kalau lagi tidak ada, ya kosong, kendala seperti itu saya juga tidak tahu penyebabnya, kayanya hanya agen yang lebih tahu," akunya.
(Dang)