Sadar Tak Bisa Pulang, Iblis Menangis Didepan Takdir

suaracianjur.com
Agustus 06, 2025 | 12:38 WIB Last Updated 2025-08-06T05:43:33Z
Foto: Dok. (Gambar ilustrasi/Kiko T) Sadar Tak Bisa Pulang, Iblis Menangis Didepan Takdir.

SUARA CIANJUR | CIANJUR - Tahukah kamu? Iblis pernah menangis, tapi bukan karena dosa. Ia menangis karena tak bisa lagi pulang kepada Tuhan.

Pernahkah kamu berpikir- kenapa Tuhan menciptakan iblis?

Cerita ini bukan tentang membela iblis. Tapi tentang bagaimana kita- manusia- diberi kehendak untuk memilih.

Dimalam sunyi, iblis menangis bukan karena takut neraka, tapi karena tahu: ia tak bisa kembali.

Dan kita? Masih punya kesempatan untuk sujud dan kembali.

Iblis yang Menangis di depan Takdir 

Aku pernah mendengar, suatu malam, iblis menangis.

Bukan karena takut neraka.

Bukan pula karena menyesal telah membangkang.

Tapi ia sadar: tak ada jalan kembali.

Di alam ghaib yang sunyi, iblis duduk termenung. Sayapnya hangus oleh kesombongan. Matanya- dulu terang bagaikan bintang- kini redup.

Ia menatap langit, yang dahulu pernah ia isi dengan sujud.

" Tuhanku..." gumamnya lirih.

" Mengapa Kau ciptakan aku dengan rasa cinta, tapi Kau tuliskan aku sebagai makhluk terlaknat?"

Langit diam.

Lalu terdengar suara lembut, tak bergema, tapi menusuk lubuk:

" Aku menciptakanmu bukan untuk benci. Tapi untuk memperlihatkan siapa yang sungguh- sungguh mencintai- Ku."

Iblis terdiam.
Ia teringat saat pertama kali ia enggan sujud kepada Adam.

" Aku lebih mulia," katanya dulu, " Aku dari api. Dia dari tanah."

Dan itulah awal kehancuran dirinya. Padahal ia telah sujud ribuan tahun sebelum itu. Tapi satu sujud yang tertolak, menghancurkan semua sujud sebelumnya.

Lalu iblis berkata pada dirinya:

" Aku adalah bayangan bagi cahaya manusia. Tanpa aku, mereka tak tahu makna pertarungan."

Ia tahu, ia akan dibenci sepanjang zaman.

Tapi ia juga tahu: tanpa kehadirannya, takkan lahir para kekasih Allah. Mereka yang tetap memilih Allah meski digoda, meski dilukai, meski ditertawakan dunia.

Lalu malampun berganti fajar. Dan iblis kembali menangis. Bukan karena ia menyesal. Tapi ia sadar: takdirnya adalah jadi alat uji bagi yang di cintai Allah.

Dan itu adalah takdir yang lebih berat daripada jadi penghuni neraka. 

" Aku dikutuk untuk membuatmu memilih Tuhanmu. Maka jangan salahkan aku, jika kau jatuh padaku- salahkan hatimu yang belum bulat mencintai Dia."

Iblis sang makhluk yang menangis dalam gelap takdir.

Cerita pendek ini bukan untuk mengasihani iblis, tapi agar kita sadar:

- Iblis ada untuk menguji kejujuran cinta kita pada Allah.

- Musuh terbesar bukan iblis- tapi hawa nafsu dan ego dalam dada.

Kiko T.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sadar Tak Bisa Pulang, Iblis Menangis Didepan Takdir

Trending Now

Iklan