Foto: Dok. (Joey/SC) Pintu keluar masuk kendaraan di Puskesmas Cijedil, sarana pusat kesehatan masyarakat tersebut berada di jalan nasional, Jl. Raya Cipanas- Cianjur, yang merupakan jalur cepat yang rawan lakalantas. |
SUARA CIANJUR | CUGENANG - Berniat akan berobat ke Puskesmas Cijedil, Lia Solihat (37) warga Kp. Cikadu I RT. 01/03 Desa Gasol Kecamatan Cugenang mengalami nasib nahas, kendaraan roda dua yang kendarai bersama anaknya ditabrak pengendara sepeda motor, yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Lokasi puskesmas cijedil berada di jalur cepat, tepatnya Jl. Raya Cipanas- Cianjur KM 06 Desa Cijedil Kecamatan Cugenang, dilokasi tersebut sering terjadi lakalantas. Yang menjadi korban kebanyakan pasien puskesmas yang hendak menyebrang, baik yang berjalan kaki, maupun yang memakai kendaraan.
Seperti yang menimpa Lia Solihat (37) warga Kp. Cikadu I RT. 01/03 Desa Gasol, ia bersama anaknya terpental di aspal, setelah sepeda motor yang kendarainya terguling setelah tertabrak pemotor lainnya.
" Tadinya isteri bersama anak saya hendak berobat ke Puskesmas Cijedil, setelah sampai, ia menyalakan lampu sen kanan, bermaksud mau nyebrang, masuk ke lokasi puskesmas yang berada di sebelah kanan," terang Ridwan, Suami Korban yang datang menyusul ke puskesmas, setelah isteri dan anaknya mengalami lakalantas, Rabu (13/8/2025).
" Saat itu posisi isteri sudah berada di tengah hendak menyebrang ke Puskesmas, namun dari arah puncak nampak pemotor melaju dengan kecepatan tinggi, dan tabrakan pun tak terhindarkan," jelasnya.
Ridwan menambahkan, mungkin lagi hari nahasnya anak dan isteri saya, namun tetap saya menyayangkan pelayanan publik dari puskesmas Cijedil.
" Sudah tahu puskesmas berada dijalur cepat, dan rawan lakalantas, seharusnya dijalan tempatkan petugas satpam untuk mengatur keluar masuk kendaraan, serta menyebrangkan pengunjung yang hendak berobat ke puskesmas," kata Ridwan.
" Setidaknya kasih tanda apa gitu dijalan, agar pengendara lain mengurangi kecepatannya," tuturnya.
Hasil penelusuran awak media diketahui lakalantas tersebut melibatkan dua kendaraan roda 2, motor matic yang di kemudikan Lia bersama anaknya, dan sepeda motor no pol F 3393 ZI yang kendarai Irsan Maulana Fauzi, warga Kp. Kopo RT. 01/07 Desa Sukamanah Kecamatan Karangtengah- Cianjur.
Hal senada disampaikan. Timi (60) seorang pasien yang mau berobat ke puskesmas cijedil mengatakan.
" Saya melihat sepedah motor yang dikendarai ibu- ibu mau nyebrang ke puskesmas posisinya sudah ada di tengah jalan, saya lagi jalan kaki dari arah timur ,saya lihat sepedah motor melaju dengan kecepatan tinggi dari arah puncak," tuturnya.
" Lalu pengendara motor yang dari arah puncak, menabrak belakang motor ibu- ibu yang ngebonceng anaknya, sehingga yang nabrak pun tergelincir, sampai saya juga kalo tidak menghindar ketabrak juga," papar Timi.
Lanjut Timi: " Ibu- ibu sudah berhenti ditengah jalan, mau berbelok ke kanan, dan sudah ngasih lampu sen untuk menyebrang, lalu ibu- ibu itu pelan-pelan nyebrang, tiba-tiba saya lihat sepedah motor dari arah puncak melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak kendaraan yang di kendarai ibu- ibu tadi," terangnya.
" Astaghfirullah persis di depan saya, kalo saya tidak menghindar saya ikut ketabrak juga," ucapnya.
Masih di lokasi yang sama, Hardian Nur Fajar, satpam puskesmas saat di wawancarai awak media mengatakan ada seorang ibu membawa anak, niatnya mau ke puskesmas untuk berobat, pas di tengah jalan ada kendaraan bermotor melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak si ibu tersebut.
" Begitu kejadian tabrakan, motor si ibu tersebut langsung jatuh di tengah jalan, bersamaan dengan si ibu dan anaknya, lalu si penabrak mental jauh ke depan sekitar kurang lebih 5 meter, dan jatuhnya pun ke selokan," terang Hardian satpam puskesmas.
Bapak seorang Satpam apa tidak ditugaskan pimpinan Bapak untuk mengatur keluar masuk kendaraan, atau di suruh menyebrangkan pasien? tanya awak media.
" Memang seharusnya saya jaga di depan membantu pasien yang mau berobat untuk menyebrang, namun saya baru nyampe puskesmas langsung saya sarapan di warung belakang, sesudah sarapan saya nyiapin dulu tempat parkiran, dan nyiapin rambu-rambu warna orange yang kaya corong lantas saya ke toilet dulu," kelitnya.
" Saya ada kegiatan acara cek kesehatan gratis di SDN cijedil, dan mau brangkat pake ambulan, lalu saya panasi mobil dulu, dan langsung ke bawah ke jalan begitu saya ke jalan sudah terjadi lakalantas, sekitar pukul 07.30 wib," bebernya.
Dikonfirmasi awak media mengenai sering terjadinya lakalantas di depan puskesmas cijedil, Budi bagian Sarpras Puskesmas Cijedil angkat suara.
" Pihak puskesmas cijedil sudah mengajukan pembuatan marka jalan, berupa zebra cross, namun sudah hampir satu tahun belum ada jawaban dari Dinas Perhubungan," kata Budi.
" Untuk keamanan pengunjung puskesmas, lebih layak dan aman bukan hanya dibuatkan marka penyebrangan saja, karena disini merupakan jalur cepat sebaiknya dipasang jembatan penyebrangan orang (JPO), selain itu kami juga ingin terpasang rambu- rambu lalulintas," pintanya.
Ia juga menyebutkan banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya lakalantas, diantaranya pohon tua, ranting dan batang poko pohon jika patah atau tumbang bisa menyebabkan lakalantas.
" Pihak puskesmas tidak berani menebang pohon sembarangan, ada izinnya juga, intinya pihak puskesmas tidak bisa menebang pohon tanpa izin dari dinas terkait," pungkasnya panjang lebar membahas hingga pohon.
(Joey)