 |
| Foto: Dok. (Agus Prabu/SC) Korban dievakuasi ke RSUD, dan sedang dalam penanganan serius dari pihak nakes. |
SUARA CIANJUR | PAGELARAN - Seorang pemilik Toko Material berinisial EJ (42) tahun di Kampung Pasir Pari Desa Sindangkerta Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, diduga telah melakukan tindakan kekerasan, dengan cara membacok US (30) tahun, menggunakan golok yang ada di tokonya, hingga korban tumbang dan bersimbah darah. Diketahui; korban merupakan seorang Ketua RW di Desa Sindangkerta dan juga anggota salah satu organisasi masyarakat.
Kejadian tersebut bermula saat korban membela seorang kurir salah satu jasa pengiriman barang yang pesanannya ditolak isteri pelaku sebagai customer.
Menurut ES (40) tahun warga sekitar menuturkan, bahwa pada hari Rabu,18 September 2025 sekitar pukul 15.11 wib seorang kurir berinisial F (19) tahun datang ke Toko Material milik pelaku dengan maksud mengantar barang pesanan isteri pelaku.
" Namun, ternyata isterinya menolak paket tersebut dengan alasan barang tidak sesuai, kemudian F mengalah dan siap mereturn barang pesanan tersebut, namun isteri pelaku harus diphoto bersama barang pesanannya untuk bahan laporan," jelas ES.
" Kemudian EJ langsung marah dan mendorong kepala F, pada saat bersamaan datanglah korban (US) ke Toko Material untuk berbelanja, melihat kejadian tersebut korban respek membantu F dengan menasehati EJ," imbuhnya.
Sambung ES, kata korban F itu cuma kurir jangan disalahkan, namun setelah mendengar nasehat dari korban, EJ langsung menendang korban yang masih duduk diatas motornya hingga terjatuh dan hampir tertindih motornya.
" Tidak cukup sampai disitu, pelaku mengambil golok yang ada di Toko Material miliknya dan langsung membacok korban hingga 4 kali, dua dibagian lengan kiri dan dua dibagian pundak serta leher yang akhirnya korbanpun tersungkur bersimbah darah," ungkapnya
Hingga saat ini, korban masih kritis di RSUD Pagelaran dan menurut keterangan dari pihak RSUD, korban akan dirujuk ke Bandung untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang maksimal, mengingat luka korban sangat parah sehingga membutuhkan perawatan dan penanganan yang maksimal.
(Agus Prabu)
