Foto: Dok. SC. Photo pesan singkat melalui aplikasi perpesanan WhatsApp yang bernada kotor dan merendahkan |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Baru- baru ini banyak sekali kasus bunuh diri akibat stres terjerat pinjaman online, hal itu terjadi karena debitur yang tak mampu lagi bayar diteror dengan kata-kata kasar dan kotor diluar nalar oleh oknum yang diduga operator aplikator pinjol.
Debitur pinjol yang mengalami kolep usahanya serta driver online yang sepi orderan nya mengaku tertekan dengan aksi teror dari oknum penagih pinjaman online.
Hal itu di sampaikan OM (42) tahun Driver Online Car warga Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur.
"Saya bukan tak mau bayar, cuman sedang sepi orderan, saya sempat berpikir aneh- aneh setelah diteror terus- terusan, selain ancaman pembunuhan juga bahasa tulisannya kotor dan sangat merendahkan," ungkap OM. Jum'at, (29/12/2023).
"Memang pada awalnya pinjaman online ini sangat membantu kami, tapi manakala saya sedang pailit mereka tidak mau tahu, maka keluarlah teror ancaman dengan kata- kata kotor," imbuhnya.
Kemudian awak media bertanya' sudah tahu bunganya besar tapi kenapa mau pinjam ke pinjaman online.
"Ya namanya juga butuh Pa' kita tak sempat berpikir dampaknya, lagian kalau pinjam ke bank konvensional banyak sekali syarat dan aturan nya, jadi terpaksa saya ambil resiko," jawabnya.
Lanjutnya; "Yang namanya utang tentu akan saya lunasi cuman cara nagihnya jangan gitu- gitu amat," tambah OM.
Kalau diancam akan dibunuh ditambah dengan teror kata- kata kotor kenapa tidak lapor polisi, tanya awak media.
"Saya bingung bagaimana cara melaporkan nya, orang yang nagihnya ganti-ganti terus nomornya," jawab OM.
Terakhir OM menuturkan; "Saya benar- benar menyesal sudah pinjam duit online, jatuhnya jadi gali lobang tutup lobang, lobang aplikasi pinjol A tertutup, lobang pinjol B jadi dobel lobangnya, begitu seterusnya, hingga hutang pokok dan bunganya semakin bertambah hingga mencapai puluhan juta rupiah." Akunya kepada awak media.
(Arkam)