Kades Sukatani: Masih ada Pro Kontra terkait Geotermal, itu wajar asal Kondusif

suaracianjur.com
Juni 06, 2024 | 13:05 WIB Last Updated 2024-06-06T06:13:07Z
Foto: Dok. (Net) Ilustrasi proyek geotermal.

SUARA CIANJUR | PACET - Pembangunan energi terbarukan di kawasan taman nasional gunung gede pangrango sampai sa'at ini masih menuai pro-kontra ditengah masyarakat yang tinggal dilereng gunung tersebut, di negara demokrasi hal tersebut dianggap wajar pemangku kebijakan setempat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Sukatani H. Udin Sanusi sa'at menghadiri undangan salah satu tokoh masyarakat, terkait Geotermal, yang menghadirkan Aktivis Jatam dari Jakarta. Kamis, (6/6/2024).

"Kehadiran saya diacara ini diundang panitia kegiatan, yang mengundang Jatam ya Panitia juga terus menteri yang akan dibahaspun saya tidak tahu," jelas Kades Sukatani. Rabu, (5/6/2024).

"Saya selaku kepala desa sukatani tidak ada masalah selama pelaksanaan ini juga berjalan baik sesuai dengan pemerintah terutama dari segi keamanan," imbuhnya.

Lanjut Kades Sutani; "Saya belum faham arah dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) ada disini, makanya dari tadi kami hanya memantau saja sambil melihat perkembanganya," ujarnya.

"Keadaan damai dan tenang bukan hanya keinginan Pemerintah Desa, mungkin dambaan semua elemen di Desa Sukatani, kalaupun ada yang ingin disampaikan silahkan saja, asal jangan yang sifatnya mengagitasi, mengajak pada hal kurang baik, untuk berdialog serta shering mah bebas," tutupnya.

Hal senada disampaikan Aher tokoh Aliansi Masyarakat Gunung Gede Pangrango (AMGP) melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp mengatakan, acara ini berkaitan dengan peringatan hari lingkungan hidup.
Foto: Dok. (INDRAYAMA SC) Kegiatan dialog warga Desa Sukatani.

"Berkaitan dengan acara hari ini  yang dilaksanakan di Gunungputri adalah untuk memperingati hari lingkungan hidup, tanggal 5 Juni, kalau kita dari AMGP sesuai dengan kesempatan waktu pertemuan di Pendopo Cianjur dengan pihak perusahan, kita tinggal menunggu UKL-UPL setelah itu baru kita duduk bersama dengar kesepakatan," ungkap Aher singkat. Rabu, (5/6).

Kegiatan tersebut berlangsung dari pukul 18.00 WIB sampai dengan selesai bertempat di Kampung Gunungputri Desa Sukatani Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

Sementara itu dilokasi kegiatan, hasil pantauan awak media Suara Cianjur, setiap rangkaian acara berjalan aman dan tertib. Aji Valeria Jurkam Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mengatakan, 

"Jatam ini berkantor di Jakarta, terkait proyek geotermal disini kita lihat daya rusak tambangnya apa seperti di Kaltim, Sulteng dan Kalimantan Utara, kalau iya ini sangat berbahaya bagi warga sekitar lereng gunung," ungkapnya. Rabu, (5/6).

"Pengalaman kami pada tahun 2018 pernah mendaki gunung gede sampai puncaknya, jika ini ada dampak negatif tentu ada dampak kepada para pendaki selain kepada warga yang tinggal dilereng gunung," ucapnya.

Lanjutnya; "Kita sudah banyak berdialog dengan warga yang proyek geotermalnya sudah beroperasi, seperti dieng dan merapi, kalau terjadi apa apa terhadap warga dan lingkungan siapa yang bertanggung jawab, belum lagi lokasi pengeboran dengan pemukiman warga berjarak 1 km," ungkapnya.

(Indrayama)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kades Sukatani: Masih ada Pro Kontra terkait Geotermal, itu wajar asal Kondusif

Trending Now

Iklan