Pengukuhan Pengurus Koperasi Merah Putih Desa Cipendawa Tuai Protes, Prosesnya Tidak Transparan!

suaracianjur.com
Mei 10, 2025 | 10:51 WIB Last Updated 2025-05-10T04:11:16Z
Foto: Dok. (Indra/SC) Musdes pembentukan koperasi merah putih yang di yang menuai kritikan tajam warga, warga menilai prosesnya tidak transparan.

SUARA CIANJUR | PACET - Proses pembentukan dan pengukuhan pengurus Koperasi merah putih di desa cipendawa tidak melibatkan partisipasi dari masyarakat, undangan disebarkan secara mendadak terkesan hanya sekedar kamuflase, proses musyawarah sangat singkat, hanya sekitar lima menit, tanpa ada sesi tanya jawab yang memadai. Sabtu (10/5/2025).

Hal tersebut di sampaikan Asep Mulyana Ketua RW. 13. Kepada awak media suara cianjur pada Jumat, 9 Mei 2025 kemarin, Ia juga mempertanyakan transparansi proses pembentukan koperasi. Bahkan Asep mengaku undangan musyawarah datang mendadak, dan ia menyayangkan bahwa pembentukan kepengurusan sudah dilakukan tanpa rekrutmen atau penawaran kepada warga.

" Awalnya saya mengira mau ada pembentukan panitia rekrutmen koperasi merah putih, eh...ternyata pembentukan kepengurusan sudah ada orangnya," ujar Asep nampak kecewa 

Asep merasa warga Desa Cipendawa memiliki hak untuk melamar menjadi pengurus koperasi dan menyayangkan kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses tersebut.

Ia menyoroti bahwa proses diskusi dalam musyawarah sangat singkat, hanya sekitar lima menit, tanpa ada sesi tanya jawab yang memadai. 

Asep juga menyoroti terpilihnya ketua koperasi yang merupakan anggota BPD, yang menurutnya bisa menimbulkan potensi konflik kepentingan. Meskipun BPD menyatakan bahwa ketua koperasi tersebut akan mengundurkan diri dari jabatannya di BPD, ia menekankan pentingnya pernyataan pengunduran diri tersebut dibuat secara tertulis, bukan hanya melalui video.

" Dalam hal perekrutan segala macam ini kurang transparan kepada masyarakat Desa Cipendawa," kata Asep menyampaikan analisisnya kepada awak media suara cianjur.

Selanjutnya Ia mempertanyakan bagaimana informasi mengenai pembentukan koperasi ini disampaikan kepada masyarakat secara luas.

Asep menambahkan melalui pesan WhatsApp, bahwa beberapa RT, RW, dan warga juga mengungkapkan kekecewaan mereka karena tidak ada kesempatan bagi warga yang memiliki potensi dan pengetahuan di bidang koperasi atau perbankan untuk ikut serta dalam kepengurusan. 

Mereka merasa proses ini terkesan dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu.

Terpisah. Supriyadi Ketua BPD Cipendawa membantah, menurut dia pemilihan pengurus koperasi dilakukan secara netral. BPD menjaring nama-nama calon pengurus dari tokoh masyarakat, RT, RW, tokoh pemuda, tim penggerak PKK, dan kader. Nama-nama tersebut kemudian diserahkan kepada forum musyawarah desa untuk dipilih. 

Supriyadi menekankan bahwa proses tersebut melibatkan komunikasi dengan berbagai pihak dan memastikan tidak ada konflik kepentingan atau hubungan keluarga dalam pemilihan.

Dengan adanya perbedaan pandangan antara BPD, perwakilan warga, dan tokoh masyarakat, terkait transparansi dalam pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa Cipendawa menjadi sorotan utama. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana partisipasi masyarakat dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan rekrutmen pengurus koperasi?.

(Indra)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengukuhan Pengurus Koperasi Merah Putih Desa Cipendawa Tuai Protes, Prosesnya Tidak Transparan!

Trending Now

Iklan