Dorong Peningkatan Produktivitas Hortikultura, Tim Peneliti Sekolah Vokasi IPB University Kembangkan Bioaktivator

suaracianjur.com
Mei 19, 2025 | 14:27 WIB Last Updated 2025-05-19T07:47:04Z
Foto: Dok (Adiva Junikha/SC) Memperkuat kontribusi terhadap gerakan Kampus berdampak dan pertanian berkelanjutan, tim peneliti Sekolah Vokasi IPB University mengembangkan bioaktivator berbasis sumber daya lokal sebagai inovasi daur ulang limbah organik.

SUARA CIANJUR | CIANJUR  - Dalam rangka memperkuat kontribusi terhadap gerakan Kampus berdampak dan pertanian berkelanjutan, tim peneliti Sekolah Vokasi IPB University mengembangkan bioaktivator berbasis sumber daya lokal sebagai inovasi daur ulang limbah organik. 

Produksi bioaktivator ini menjadi bagian dari program riset berjudul “Peningkatan Produktivitas Hortikultura melalui Penerapan Pupuk Organik Berbasis Limbah untuk Mewujudkan Circular Economy di Jawa Barat”.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama mitra Okiagaru Agricoop di Kp.Tunggilis, RT. 04/01 Desa Ciputri Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, sebagai bentuk kolaborasi kampus dan komunitas dalam penguatan ekosistem pertanian berkelanjutan. 

Bioaktivator dikembangkan dengan memanfaatkan bahan lokal yang mudah dijangkau seperti bonggol pisang, keong mas, air beras, dan molase, melalui metode fermentasi aerob.
Foto: Dok. (Adiva Junikha/SC) Tim Peneliti Sekolah Vokasi IPB University sedang melaksanakan kegiatan edukasi Bioaktivator kepada petani setempat.

" Bioaktivator ini kami formulasikan untuk mempercepat dekomposisi limbah organik, sehingga meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah secara alami,” jelas Made Gayatri Anggarkasih, S.TP., M.Si., salah satu anggota tim peneliti. 

Ia menambahkan bahwa penggunaan bahan lokal tidak hanya menunjukkan inovasi, tetapi juga memperkuat kemandirian petani dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

Sebanyak tiga formulasi bioaktivator disiapkan dengan tiga kali pengulangan untuk menjamin konsistensi dan efektivitas. 

Proses fermentasi berlangsung selama 14 hari dalam kondisi tertutup, dengan pemantauan intensif terhadap indikator seperti suhu, pH, aroma, dan warna untuk memastikan mutu hasil fermentasi tetap stabil.

Andini Tribuana Tunggadewi, SE., M.Si., anggota tim lainnya, menekankan pentingnya pengujian laboratorium sebagai tahap final sebelum produk diaplikasikan dalam pembuatan pupuk organik. 
Foto: Dok. (Adiva Junikha) Photo bersama usai kegiatan.

“ Kami akan menguji keberadaan mikroorganisme bermanfaat yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendorong pertumbuhan tanaman hortikultura secara optimal,” terangnya.

Andini menambahkan, tahapan produksi melibatkan proses yang sistematis, mulai dari pengumpulan bahan, pencampuran berdasarkan formulasi, fermentasi, hingga observasi berkala terhadap parameter fermentasi. 

" Setiap perubahan dicatat untuk memastikan bioaktivator mencapai karakteristik optimal sebagai bahan pendukung pupuk organik.
Melalui inovasi ini, Sekolah Vokasi IPB University berharap dapat mempercepat proses daur ulang limbah organik sekaligus memperkuat sistem pertanian ramah lingkungan di tingkat komunitas," ungkapnya. 

Langkah ini sejalan dengan komitmen institusi dalam menciptakan kampus yang memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. 

Adiva Junikha
Red
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dorong Peningkatan Produktivitas Hortikultura, Tim Peneliti Sekolah Vokasi IPB University Kembangkan Bioaktivator

Trending Now

Iklan