SUARA CIANJUR | CIPANAS - Hujan deras yang mengguyur wilayah Cipanas, sejak pukul 16.00 WIB hingga menjelang Magrib pada Sabtu, 5 Juli 2025 menyebabkan banjir di Kampung Jeprak, RT. 07/03 Desa Ciloto Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur. Hasil penelusuran awak media di ketahui luapan air hingga ke pelataran rumah warga. Minggu (6/7/2025).
Banjir yang meluap hingga ke pelataran rumah warga terekam dalam sebuah video berdurasi 49 detik yang dikirim Iwan warga Ciloto kepada awak media.
Dalam video itu, terdengar suara warga menumpahkan kekesalan dan mengaitkan terjadinya banjir dengan pembukaan kawasan wisata baru, yang berada di wilayah Ciloto.
" Ini dampak dari pembukaan wisata yang baru," ujar warga dalam video sambil merekam aliran air yang deras masuk ke pemukiman. Sabtu (5/7/2025).
Namun, dugaan tersebut segera mendapatkan tanggapan dari pihak pengelola kawasan wisata. Anwar, salah satu pengelola wisata yang diduga dimaksud warga, membantah, bahwa banjir bukan disebabkan oleh aktivitas pembukaan lahan wisata.
Ia menjelaskan bahwa setelah dilakukan pengecekan langsung ke lapangan, tidak ditemukan adanya limpasan air dari kawasan wisata atau hutan desa yang berkontribusi terhadap banjir tersebut.
" Setelah kami cek, di kawasan hutan desa tidak ditemukan peningkatan debit air yang melebihi kapasitas normal," bantah Anwar.
" Justru kami temukan ada dua titik saluran air yang tidak berfungsi dengan baik, yang menjadi penyebab utama banjir," terangnya.
Secara rinci Anwar menjelaskan dua titik penyebab banjir tersebut yakni: 1. Got di depan Rumah Makan Alam Indah yang tersumbat dan tidak mampu menyalurkan air hujan. 2. Got di tebing dekat Wisma Haji/Masjid Al-Ihsan yang belum diperbaiki pasca longsor, sehingga tidak dapat menahan derasnya aliran air.
Anwar menegaskan bahwa sistem drainase di kawasan wisata telah dirancang dengan memperhatikan aspek lingkungan dan resapan air, sehingga kecil kemungkinan kawasan tersebut menjadi penyebab langsung banjir.
Sementara itu, Marwan Kepala Desa Ciloto menyampaikan bahwa pihaknya akan segera meninjau lokasi untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi saluran air. Dalam video yang dikirimkan kepada awak media terlihat derasnya aliran air di sekitar kawasan Restoran Alam Indah.
Namun belum dapat dipastikan secara teknis apakah air tersebut bersumber dari kawasan wisata atau murni akibat saluran air yang tersumbat.
" Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, mengingat curah hujan tinggi masih mungkin terjadi beberapa hari ke depan. Pemerintah desa akan segera mengevaluasi saluran air di titik-titik rawan," ujar Marwan.
Hasil sementara menunjukan penyebab utama adalah tersumbatnya saluran air yang seharusnya menjadi jalur utama pembuangan air hujan.
Pemerintah desa bersama pihak terkait akan melakukan peninjauan langsung dan membersihkan saluran air yang tersumbat sebagai langkah preventif menghadapi hujan susulan.
Suara Cianjur akan terus mengikuti perkembangan dan melakukan klarifikasi lanjutan guna memastikan informasi yang beredar sesuai dengan fakta di lapangan.
(Indra)