Foto: Dok. (Goesta/SC) Puluhan orang tua murid berkumpul dan mengeluhkan carut marut pengelolaan bantuan program indonesia pintar di SDN Cikaratok. |
SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Carut marut bantuan program indonesia pintar (PIP) di SDN Cikaratok levelnya sudah menyengsarakan peserta didik, bahkan ada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu terpaksa harus putus sekolah, karena orang tuanya sudah tidak mampu lagi untuk membiayai pendidikan anaknya. Jumat (20/6/2025).
Awalnya TK (Nama diinisialkan) orang tua murid masih mempertahankan RM anaknya yang menjadi peserta didik di SDN Cikaratok, dengan harapan terakhir bertumpu pada bantuan program Indonesia pintar, tapi sayang harapan mereka sirna akibat dari ulah rakusnya pengelola PIP SDN Cikaratok.
" Anak saya RM dari kelas 1 hingga kelas 6 cuma mendapat bantuan PIP satu kali, padahal di aplikasi si pintar anak saya ini tercatat hingga 6 kali mendapat bantuan PIP, sisanya yang 5 kali pencairan kemana?," tanya TK. Kamis (19/6/2025).
" Meskipun kami sudah tak sanggup lagi membiayai pendidikan, Bantuan PIP menjadi tumpuan masih mempertahankan RM untuk tetap bersekolah, kini semua harapan kami sirna, di pertengahan kelas 6, RM terpaksa harus berhenti sekolah," keluh RM nampak meneteskan air mata.
TK menambahkan, faktor ekonomi yang membuat anak saya RM terpaksa harus berhenti sekolah.
" Iya, faktor ekonomi keluarga yang membuat anak kami terpaksa putus sekolah, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi gimana lagi kenyataan cuma seperti ini," akunya.
" Yang saya takutkan adiknya mengalami nasib yang sama seperti kakaknya, adiknya juga tercatat sebagai penerima manfaat bantuan PIP di SDN Cikaratok, dan tercantum di aplikasi si pintar mendapat 2 kali bantuan PIP, namun tak sekalipun menerima uangnya," ujarnya nampak berkaca- kaca.
Lanjut TK: " Ada apa dengan keluarga kami, apa karena kami keluarga lemah ekonomi orang boleh sewenang- wenang?, kenapa hak kedua anak saya tidak diberikan pihak sekolah," lirihnya.
Kasus serupa tidak hanya menimpa keluarga TK dan kedua anaknya yang bersekolah di SDN Cikaratok, puluhan orang tua murid mengalami hal yang serupa, dengan keluhan yang sama, bantuan PIP anaknya tidak sesuai dengan yang tercatat di aplikasi si pintar.
Kasus PIP SDN Cikaratok sudah ramai diangkat media, namun luput dari perhatian para pemangku kebijakan.
Tujuan Program Indonesia Pintar sejatinya untuk:
1. Meningkatkan akses pendidikan: Membantu siswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan mereka.
2. Mengurangi kesenjangan pendidikan: Mengurangi kesenjangan pendidikan antara siswa dari keluarga mampu dan kurang mampu.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan bagi siswa yang menerima bantuan PIP.
Bantuan PIP diberikan dalam bentuk:
1. Beasiswa: Bantuan biaya pendidikan untuk siswa yang berprestasi dan kurang mampu.
2. Bantuan biaya pendidikan: Bantuan biaya pendidikan untuk siswa yang kurang mampu.
Tujuan utama PIP adalah untuk memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa memandang latar belakang ekonomi mereka. Serta mengurangi angka putus sekolah.
(Goesta)