SUARA CIANJUR | SUKANAGARA - Beredar isu bahwa insentif guru ngaji yang biasanya include dengan anggaran dana desa, sekarang pendistribusiannya di ambil alih oleh Pemda Cianjur, melalui wadah bernama Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN), menurut informasi katanya insentif guru ngaji tersebut akan langsung di transfer oleh Pemda ke rekening BJB atas nama masing-masing Guru Ngaji yang sudah terdaftar.
Namun demikian insentif guru ngaji tahun 2025 belum ada yang cair, seperti yang di ungkapkan oleh AB (Nama minta di inisialkan) seorang guru ngaji asal kecamatan sukanagara.
" Tahun 2025 belum ada pencairan insentif guru ngaji," ungkap AB, Rabu (18/6/2025).
Mungkin sudah cair melalui transper langsung ke BJB, cuman belum tahu aja, coba aja cek lagi?, tanya awak media.
" Boro- boro cair, yang ada saldo awal sebesar 50 ribu aja malah jadi berkurang," jawabnya.
" Kami sangat berharap Pemda Kabupaten Cianjur segera merealisasikan insentif guru ngaji ini, karena kami sangat membutuhkannya, walaupun jumlahnya tidak begitu besar, namun akan sangat membantu kami," harap AB sang Guru ngaji.
Guru ngaji adalah salah satu dari sekian banyak profesi yang sering terabaikan dari segi kesejahteraannya, terlebih di daerah daerah pelosok atau pedalaman, padahal guru ngaji adalah profesi yang mampu menghantarkan umat manusia menjadi pribadi yang kuat iman, teguh islam, berakhlak mulia dan terhindar dari pluralisme.
Dengan demikian, idealnya seorang guru ngaji menjadi profesi yang terjamin dari sektor kesejahteraan, sehingga mereka bisa lebih fokus dan khusyuk dalam mendidik generasi muda.
Hasil penelusuran awak media dari berbagai sumber, salah satunya dari operator siskeudes salah satu desa di cianjur selatan. Menurutnya insentif guru ngaji diambil alih Pemda Cianjur.
" Insentif Guru Ngaji mulai Tahun Anggaran 2025 memang tidak di cover oleh ADD, tetapi insentif guru ngaji ini diambil alih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur melalui wadah bernama Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN), yang nantinya insentif guru ngaji tersebut akan langsung di transfer oleh Pemda ke rekening BJB atas nama masing-masing Guru Ngaji yang sudah terdaftar," ungkap operator Siskeudes yang namanya enggan di korankan.
" Namun, masalahnya belum semua guru ngaji terdaftar dan mendapatkan buku rekening di BJB," terangnya.
(Agus Prabu)
