Foto: Dok. (Indra/SC) Longsor di Cimacan di duga akibat menumpuknya sampah di tempat yang kini mengalami tanah longsor. |
SUARA CIANJUR | CIPANAS - Tanah longsor kembali terjadi di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, pada Sabtu malam (05/07/2025), sekitar pukul 20.15 WIB. Peristiwa ini terjadi tepat di jalan utama menuju kawasan wisata Taman Cibodas, yang selama ini juga dikenal sebagai titik rawan longsor akibat kondisi tanah yang labil.
Seorang warga, Awaludin, Kampung Babakan Cikalong RT 01 RW 03 Desa Cimacan yang rumahnya berada persis di depan lokasi kejadian, memberikan keterangan langsung mengenai kronologi peristiwa tersebut. Ia menyebut bahwa awalnya terdengar suara seperti bambu yang patah, lalu beberapa menit kemudian terdengar suara keras di bawah rumahnya.
"Kebetulan saya ada di depan rumah, dan kejadian longsor itu persis di depan rumah saya. Sekitar jam 08.15 malam saya mendengar suara keras seperti ‘ngagubrak’ dari bawah. Ternyata itu tanah longsor," ujar Awaludin kepada awak media Minggu.06/07/2025.
Menurut Awaludin, longsor tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun, sebuah tempat pencucian kendaraan (steam motor) yang berada di bawah lokasi longsor tertimpa material tanah, termasuk peralatan di dalamnya.
"Alhamdulillah tidak ada korban. Tapi tempat cuci steam yang ada di bawah terkena longsoran, termasuk barang-barangnya," imbuhnya.
Awaludin menyoroti kondisi sekitar yang selama ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah oleh warga dari berbagai wilayah. Ia menilai tumpukan sampah yang sudah ada bertahun-tahun ini menjadi salah satu penyebab utama ketidakstabilan tanah.
"Sampah di sana itu sudah lama. Memang tidak ada plang larangan atau pengawasan. Tapi kalau saya tahu siapa yang buang, pasti saya tegur. Karena tumpukan sampah itu membuat tanah jadi rawan longsor," jelasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa tebing tersebut memiliki ketinggian kurang lebih 25 meter, dan sangat dikhawatirkan dapat memicu longsor lanjutan jika tidak segera ditangani.
Sebagai warga yang tinggal di sekitar lokasi, Awaludin berharap adanya tindakan tegas dari pihak terkait agar lokasi tersebut tidak lagi dijadikan tempat pembuangan sampah.
"Kami mohon agar tempat itu jangan lagi jadi tempat buang sampah. Bahayanya nyata, bisa merambat dan membahayakan lebih banyak orang," tegasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak media masih berupaya menghubungi Kepala Desa Cimacan untuk mendapatkan keterangan resmi. Namun, belum ada tanggapan ataupun konfirmasi dari pihak Pemerintah Desa terkait kejadian longsor ini.
(Indra)