SUARA CIANJUR | CIKALONGKULON - Orang tua murid penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Sukaresmi dan SDN Sukasirna Kecamatan Cikalongkulon menuntut pengelola program Indonesia pintar untuk bersikap transparan, selain itu mereka juga menuntut agar buku rekening PIP plus ATMnya dipegang oleh penerima manfaat. Selasa (15/7/2025).
Orang tua murid dari kedua sekolah negeri dasar yang berada di wilayah Desa Cigunungherang Kecamatan Cikalongkulon mengeluhkan hal yang sama, yaitu; pencairan bantuan PIP tidak sesuai dengan yang tercatat di aplikasi sipintar, serta menuntut buku rekening PIP beserta ATMnya dipegang oleh penerima manfaat.
Seperti yang dikeluhkan oleh orang tua penerima manfaat PIP SDN Sukaresmi- Cikalongkulon, sebut saja WH (Nama jelas ada di redaksi) ia mengeluh tidak pernah menerima uang PIP sekalipun, padahal anaknya tercatat sebagai penerima manfaat di aplikasi sipintar.
" Saya tidak pernah sekalipun menerima uang PIP, padahal anak saya tercatat 3 kali di aplikasi sipintar sebagai penerima manfaat," ungkapnya. Senin (14/7/2025).
" Bingung saya Pak, pada siapa saya harus minta tolong?, agar hak anak saya bisa di cairkan," imbuhnya nampak bingung.
Ia juga berharap buku rekening PIP dan ATMnya dipegang penerima manfaat.
" Keinginan kami buku rekening PIP plus ATMnya dipegang penerima manfaat, agar kami bisa mengecek dan mengambil sendiri di bank," harapnya.
Hal senada disampaikan BK (Nama jelas ada di redaksi) menurut hasil cek yang bersangkutan di aplikasi sipintar, anaknya yang menjadi peserta didik di SDN Sukaresmi tercatat 4 kali sebagai penerima manfaat.
" Saya baru terima uang PIP anak saya sekali, besarannya Rp. 450.000,-," akunya.
" Namun yang tercatat di aplikasi sipintar telah masuk 4 kali, saya penasaran dengan sisanya, kalau saja buku rekening PIP dan ATMnya ada di saya, mungkin saya bisa mengeceknya sendiri ke bank, saya minta pengelola PIP SDN Sukaresmi terbuka dengan orang tua wali murid penerima manfaat," sambungnya.
Hal berbeda dialami EN (Nama jelas ada di redaksi) Ia memegang buku rekening PIP tapi tidak dengan ATMnya.
" Buku rekeningnya ada di saya, tapi tidak dengan ATMnya, waktu itu saya cuma nerima uang PIP sekali, tahun berikutnya tidak pernah nerima lagi," akunya.
" Setelah tahu penerima manfaat bisa mengecek sendiri di aplikasi sipintar, saya juga kaget ternyata tahun berikutnya tercatat kembali sebagai penerima manfaat sebanyak empat kali, artinya anak saya selama 5 tahun berturut- turut mendapat bantuan PIP, namun yang diterima baru sekali," jelasnya.
Setelah mendengar bermacam keluhan dari orang tua penerima manfaat PIP, awak media mendatangi sekolah untuk mengkonfirmasi langsung langsung keluhan orang tua murid kepada Kepala SDN Sukaresmi.
Sesampainya di sekolah awak media diterima Darman salah satu Guru Senior di SDN Sukaresmi, menurut keterangan orang tua murid, ia merupakan guru senior yang mengurusi urusan PIP. Ia juga memberitahu awak media bahwa Kepala Sekolah sedang tidak berada di tempat.
Selanjutnya awak media menyampaikan keluhan orang tua murid penerima manfaat, kepada Darman selaku Guru Senior yang mengurusi PIP di SDN Sukaresmi.
" Pak saya tidak mengetahui masalah PIP, ada baiknya bapak menanyakan langsung ke pihak Kepala Sekolah," jawab Darman Guru Senior SDN Sukaresmi yang sudah mengajar dari tahun 2006.
Ia menyarankan awak media untuk menemui Kepala Sekolah di Kediamannya.
Terpisah, hal yang sama dialami penerima manfaat PIP di SDN Sukasirna- Cikalongkulon.
" Selama anak saya bersekolah di SDN Sukasirna baru menerima uang PIP satu kali, padahal yang tercatat di aplikasi sipintar tercatat 5 kali masuk setiap tahunnya," terang RH salah satu orang tua murid penerima manfaat PIP.
Pengakuan yang sama datang dari ET (Nama jelas ada di redaksi) anaknya yang berstatus peserta didik di SDN Sukasirna mengalami hal serupa.
" Saya menerima bantuan PIP baru satu kali, sebesar Rp. 400.000,- sementara berdasarkan hasil pengecekan melalui aplikasi sipintar MS anak saya, tercatat dana sudah masuk 4 kali, itu bagaimana pak bisa dicairkan enggak pak?," aku ET sambil bertanya balik ke awak media.
Apakah buku rekening PIP plus ATMnya dipegang penerima manfaat? tanya awak media kepada ET dan orang tua wali murid lainnya yang hadir pada saat.
" Kami tidak memegang buku rekening PIP, apalagi ATMnya, buku tabungan dipegang pihak sekolah," jawab mereka kompak.
Setelah mendengarkan keluhan dari orang tua murid penerima manfaat PIP, awak media bertolak ke sekolah SDN Sukasirna, untuk mengkonfirmasi Kepala Sekolah. Namun sayang Kepala Sekolah sedang tidak ada ditempat.
Awak media kemudian menyampaikan keluhan orang tua murid penerima manfaat PIP kepada Iwan Ganda Permana selaku operator SDN Sukasirna.
" Perasaan saya sudah menyampaikan kepada orangtua, termasuk buku tabungan, saya merasa tidak pernah menahan buku tabungan," jawabnya singkat.
Moment konfirmasi pun diakhiri dengan kesepakatan lisan, bahwa pihak sekolah nanti akan mengumpulkan para pihak, termasuk orang tua penerima manfaat, nanti pihak sekolah akan mengabari pihak media.
(Goesta)