Foto: Dok. (Indra/SC) Keterangan:aktivitas asap kawah, dipastikan merupakan Kawah Wadon, bukan kawah baru. |
SUARA CIANJUR | CIPANAS RAYA - Terkait beredarnya video di media sosial yang menampilkan aktivitas kawah di Gunung Gede dan memunculkan spekulasi soal munculnya kawah baru, pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
Agus Deni, bagian Humas BBTNGGP, pada Selasa (15/07/2025) menjelaskan bahwa kawah di Gunung Gede hanya terdiri dari tiga lokasi, yaitu Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon. Video yang diunggah akun @andrearamadhaan pada Senin (14/07/2025) yang menampilkan aktivitas asap kawah, dipastikan merupakan Kawah Wadon, bukan kawah baru.
“Video tersebut memang dibuat oleh Andrea Ramadhan bersama tim BBTNGGP dengan menggunakan drone FPV atau long range, untuk mendapatkan visual lebih jelas dari aktivitas kawah,” ujar Agus Deni.
Lebih lanjut, BBTNGGP menegaskan bahwa mereka terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap aktivitas Gunung Gede, bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM. Hingga saat ini, telah dipasang lima alat pemantauan yang tersebar di sekitar Gunung Gede, yaitu:
1. Seismometer – untuk mendeteksi gempa vulkanik,
2. GPS – memantau perubahan morfologi gunung,
3. Tiltmeter – untuk memantau perubahan bentuk permukaan,
4. Infrasound – merekam suara erupsi gunung,
5. Radio mikrotik – mengirimkan data ke Pos Gede dan PVMBG.
Berdasarkan laporan terbaru dari PVMBG melalui situs resmi https://magma.esdm.go.id, status Gunung Gede berada pada Level I (Normal). Namun, terdapat rekomendasi agar masyarakat, pengunjung, maupun pendaki tidak mendekat, menuruni, atau bermalam di area Kawah Gunung Gede, khususnya dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mitigasi dan antisipasi terhadap potensi risiko geologis di kawasan tersebut.
(Indra)