SUARA CIANJUR | SUKANAGARA - Forum Gerakan Masyarakat Peduli (FGMP) menyampaikan aspirasi masyarakat, yang menginginkan Pemerintah Desa Gunungsari Kecamatan Sukanagara Kabupaten Cianjur terbuka dalam penggunaan sumber keuangan desa. Baik yang dialokasikan untuk pembangunan sarana prasarana, maupun untuk pembangunan sumber daya manusia. Sabtu (16/8/2025).
Aspirasi masyarakat tersebut FGMP sampaikan pada forum audiensi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), selain menuntut keterbukaan penggunaan sumber keuangan desa, FGMP juga mempertanyakan kinerja BPD, terutama dalam hal pengawasan.
" Harapan kami pada audiensi kemarin. Jumat, 15 Agustus 2025 tidak hanya dihadiri oleh BPD, kami berharap dihadiri oleh Kades dan Jajarannya, namun sayang kades katanya sedang ada kegiatan dinas di kecamatan sukanagara, meski demikian karena sudah diagendakan, audiensi tetap dilaksanakan bersama BPD," tutur Kusnadi Koordinator FGMP, Sabtu (16/8/2025).
" Materi yang kami sampaikan ada 6 point, dan kesemuanya merupakan aspirasi masyarakat," Imbuhnya.
Lanjut Kusnadi: " Dalam audiensi, pada intinya kami menuntut keterbukaan Pemerintah Desa dan Jajarannya dalam menggunakan anggaran sumber keuangan desa, baik dari DD, ADD, Banprov dan Sumber Keuangan desa lainnya," jelas Kusnadi.
" Penggunaan sumber keuangan desa seyogyanya melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, seperti BLT DD dan Ketapang yang diambil dari Dana Desa, BLT DD sebesar 40% dan Ketapang Desa 20%, dan itu dialokasikan setiap tahunnya," terang Kusnadi.
Ia juga menegaskan, kami berharap musdes atau rapat- rapat lainnya jangan hanya bersifat seremonial, hasil musdes sampaikan kepada masyarakat, tujuannya agar masyarakat tahu persis program kerja pemerintah desa, jika di sosialisasikan dengan benar, dipastikan masyarakat akan mendukung program kerja pemerintah desa.
" Kegiatan audiensi kemarin, isi materinya murni aspirasi dari masyarakat Desa Gunungsari yang tergabung dalam wadah FGMP, dan perlu kami tegaskan, bahwa aksi kami ini tidak ditumpangi muatan apapun, apalagi berkaitan dengan politik praktis," tandasnya.
" Kami menduga ada ketidak terbukaan pihak pengguna anggaran keuangan desa, hal itu bisa dilihat dari kosongnya billboard pengumuman, dari 2023 hingga 2025, baru kemarin dipasang setelah ada audiensi, itu pun terlihat aneh, pemasangannya tidak presisi," ungkapnya.
Berikut point- point yang disampaikan pada audiensi:
1. Transparansi dan akuntabilitas penggunaan Dana Desa, salah satunya pengelolaan Dana Badan Usaha Milik Desa,
2. Billboard yang tersedia tidak digunakan sebagai sarana publikasi informasi penggunaan DD ADD,
3. Bantuan Propinsi Tahun Anggaran 2024 untuk renovasi Ruang Kerja Perangkat dan Meja Pelayanan dianggap tidak optimal penggunaannya,
4. Tahun 2024 Kepala Desa pernah berjanji dalam sambutan PHBI di Kampung Sukasari bahwa jembatan Sukasari akan dibangun pada Tahun Anggaran 2025, namun tidak ada tindak lanjut padahal warga sudah melakukan swadaya yang cukup besar dalam pelebaran jalan dan pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT).
5. Otoritas Kepala Desa tidak optimal, sehingga keputusan yang ditetapkan tidak relevan.
6. Tupoksi BPD selaku badan pengawas dinilai tidak tegas dan cenderung lamban, sehingga kami berharap agar BPD segera mengevaluasi kinerja Pemerintah Desa Gunungsari, baik tentang pelayanan publik, pembangunan prasarana, pemberdayaan dan ketahanan pangan, sehingga apa yang dilaksanakan betul betul sesuai dengan RPJMDes.
" Kami berharap BPD lebih optimal dalam melaksanakan kinerjanya, terutama dalam hal pengawasan," pintanya.
Terakhir Kusnadi menegaskan, bahwa pasca audiensi, jika 6 point dari masyarakat tidak di indahkan oleh Pemerintah Desa Gunungsari, pihaknya akan mengambil sikap tegas.
" Jika kades tidak mengindahkannya juga, maka- kami akan mengambil sikap lebih tegas," tegasnya.
Menurut Kusnadi, jawaban pihak BPD, melalui Ketua BPD, katanya sudah memberikan surat teguran kepada pemerintah desa.
" Katanya. Pemerintah Desa Gunungsari, serta Direktur Bumdes Tunas Karya Mandiri, akan melakukan pembenahan management, supaya transparan dan akuntabel, BPD pun mengapresiasi kegiatan kemarin itu, katanya, dengan adanya audiensi, kami sangat berterima kasih kepada FGMP Desa Gunungsari, karena menjadi kontrol dan pengingat bagi kami untuk memperbaiki kekurangan kekurangan yang ada," beber Kusnadi
(Red)