Menyoal Program MBG, TB Mulyana Blak- Blakan: Jangan Sampai Makan Bergizi Gratis Jadi Makan Berisiko Gratis

suaracianjur.com
September 30, 2025 | 16:26 WIB Last Updated 2025-09-30T09:30:21Z
Foto: Dok. (Indra/SC) Menyoal Program MBG, TB Mulyana Blak- Blakan: Jangan Sampai Makan Bergizi Gratis Jadi Makan Berisiko Gratis.

SUARA CIANJUR | CIANJUR – Kasus keracunan makanan yang menimpa siswa penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur menimbulkan pertanyaan besar soal pengawasan dan kualitas program unggulan Presiden Prabowo. Mantan Wakil Bupati Cianjur, TB Mulyana Syahrudin, menegaskan bahwa program nasional ini harus dievaluasi total agar tidak berubah dari niat mulia menjadi ancaman kesehatan massal.

“Tujuannya baik, program ini bagus untuk generasi muda. Tapi fakta ada keracunan jelas menjadi alarm. Jangan sampai Makan Bergizi Gratis malah berubah menjadi makan berisiko gratis. Kualitas dan higienitas harus dipastikan, bukan sekadar jargon,” tegas TB Mulyana saat ditemui wartawan di Cianjur, Selasa (30/9/2025).

Menurutnya, kasus keracunan bukan hanya soal teknis dapur atau kelalaian penyaji, melainkan indikasi lemahnya sistem pengawasan di lapangan. Ia menilai, jika tidak segera dibenahi, program MBG justru bisa memicu ketidakpercayaan publik terhadap kebijakan strategis nasional.

“Kami sudah lakukan diskusi internal dan hasilnya akan disuarakan melalui fraksi di DPRD. Ini masalah serius, bukan insiden biasa. Program sebesar MBG tidak boleh dikelola dengan standar asal-asalan,” tegasnya.

Mulyana juga menyinggung pernyataan Presiden Prabowo yang memerintahkan penutupan sementara dapur-dapur tanpa sertifikat higienis. Namun, ia menekankan, instruksi saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan pengawasan ketat dan sanksi tegas bagi pihak yang lalai.

“Pemkab memang sudah ambil langkah, tapi harus lebih keras. Kalau tidak ada pengawasan nyata, instruksi hanya jadi formalitas. Anak-anak kita tidak boleh jadi korban uji coba kebijakan,” ujarnya.

Sebagai mantan Wakil Bupati, ia menegaskan perannya memberi masukan konstruktif demi perbaikan kebijakan. 

“Kami bukan eksekutor, tapi kami punya kewajiban moral menyuarakan ini. Evaluasi MBG harus dilakukan menyeluruh, bukan tambal sulam,” tandasnya.

(Indra)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menyoal Program MBG, TB Mulyana Blak- Blakan: Jangan Sampai Makan Bergizi Gratis Jadi Makan Berisiko Gratis

Trending Now

Iklan