 |
| Foto: Dok. (Indra/SC) Selain Memperbaiki Jalan Hanjawar- Pacet, Warga Berharap Pemerintah Benahi Akar Permasalahan. |
SUARA CIANJUR | CIPANAS RAYA - Proyek pembangunan jalan Hanjawar- Pacet saat ini sedang berjalan, dan masyarakat menyambut baik pembangunan jalan tersebut, tapi ada juga masyarakat yang menilai pembangunan jalan sudah sesuai standar, namun tidak membenahi persoalan mendasarnya, yaitu; membenahi drainase dan menertibkan bangunan liar di sepanjang jalan tersebut.
Dikonfirmasi awak media terkait pembangunan Jalan Hanjawar- Pacet. Asep, konsultan pengawas dari PT Herandas, menjelaskan bahwa proyek yang dikerjakan CV Mahapati ini memiliki panjang 377 meter, lebar 6 meter, dengan cor beton setebal 20 cm. Bahkan, pada titik kelima konstruksi jalan diperkuat dengan hotmix agar kualitas lebih terjamin.
" Pengerjaan ditargetkan rampung dalam waktu 90 hari kalender," jelasnya kepada awak media suara cianjur, Kamis (4/9/2025).
“ Kontraktor sudah cukup baik. Kami mengimbau masyarakat agar tidak melintasi cor yang masih basah setidaknya 30 hari, supaya kualitas jalan tetap terjaga," imbuhnya.
Sambung Asep. Proyek ini dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas sekaligus mendukung perekonomian warga.
Hal berbeda disampaikan salah satu warga yang enggan disebut namanya.
" Banjir sudah jadi langganan. Kalau begini, jalan baru pun cepat rusak. Untuk apa miliaran rupiah digelontorkan kalau drainasenya tetap mampet?,” keluhnya.
" Kami berharap Pemkab Cianjur tidak hanya fokus membangun jalan, tetapi juga berani menertibkan bangunan liar yang menutup aliran air. Warga menilai tanpa langkah tegas, proyek bernilai miliaran rupiah hanya akan menjadi hiasan sementara, bukan solusi nyata," tandasnya.
Lanjutnya, jalan bagus memang perlu, tapi kalau banjir masih terjadi, sama saja bohong. Pemerintah harus berani bongkar bangunan liar itu. Kalau tidak, masyarakat yang jadi korban.
" Proyek Jalan Pacet menjadi ujian serius bagi Pemkab Cianjur. Publik menanti apakah pemerintah berani menyelesaikan akar persoalan dengan menertibkan bangunan liar, atau kembali terjebak dalam pembangunan yang terlihat indah di permukaan, namun gagal memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat," katanya.
(Indra)
