SUARA CIANJUR | CIANJUR - Setelah mendapat surat himbauan relokasi dan didata oleh Satpol PP, para pedagang di Bojongmeron City Walk mulai ketar ketir, pasalnya jika relokasi ke Pasar Induk Jebrod terealisasi, para pedagang menilai usahanya akan kembali dari nol lagi.
Seperti yang disampaikan oleh Ujang Saepudin salah satu pedagang sayuran di Bojongmeron City Walk, menurut dia, jauh- jauh hari para pedagang sudah mendapat surat himbauan dari Satpol PP. Ia berharap kalau pun harus di relokasi jangan ke pasar jebrod.
" Ada sekitar 215 pedagang di bomero yang sudah di data oleh petugas, denger-denger akan di relokasi sekitar 3 bulanan lagi terhitung dari bulan September sekarang," ujarnya, Jumat (19/9/2025).
" Tapi ini juga belum pasti, cuman rame-ramenya sih itu juga, jadi belum ada kepastian kapan dan bulan apanya," sambungnya.
Kalau wacana relokasi tersebut di realisasikan Pemerintah, apa yang akan dilakukan Pak Ujang? tanya awak media.
" Ya harus gimana lagi, kita pastinya ikuti aturan pemerintah, dan tidak bisa memaksakan untuk bertahan di sini, kita kan tidak bisa apa-apa sebagai pedagang kecil begini," jawabnya.
Lanjut Ujang, tapi kalau bisa jangan di relokasi ke pasar induk jebrod, soalnya kita semua pasti mulai dari awal lagi, dan akan kehilangan pelanggan, karena mencari pelanggan itu sangat sulit.
" Selain itu faktor lain, seperti persaingan harga, karena harga eceran di jebrod itu saling banting harga, bandar- bandar besarpun ada disana," jelas Ujang, dihamini para pedagang lainnya.
Ujang menambahkan, kalau bisa janganlah direlokasi ke jebrod, karena selain jarak tempuh yang jauh, kita pasti dimulai dari awal lagi, itu akan menimbulkan penurunan daya jual juga.
(Joy)