Penerima Manfaat Tuntut Transparansi Penyaluran PIP di SDN Chandra Kusumah, Operator Sekolah Memilih Pergi Tinggalkan Sesi Wawancara?

suaracianjur.com
Oktober 20, 2025 | 18:34 WIB Last Updated 2025-10-20T11:38:42Z
Foto: Dok. (Goesta/SC) Gedung sekolah dasar. Penerima Manfaat Tuntut Transparansi Penyaluran PIP di SDN Chandra Kusumah, Operator Sekolah Memilih Pergi Tinggalkan Sesi Wawancara?.

SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Puluhan orang tua penerima manfaat program Indonesia pintar (PIP) SDN Chandra Kusumah di Desa Rawa Belut Kecamatan Sukaresmi menuntut keterbukaan pihak sekolah dalam penyaluran dana bantuan Program Indonesia Pintar.

Tuntutan tersebut terucap setelah puluhan orang tua penerima manfaat mengecek langsung data penerima manfaat Program Indonesia Pintar di aplikasi sipintar. 

Seperti yang disampaikan NG (Nama inisial-red) salah satu orang tua penerima manfaat, menurut dia  setelah mengecek langsung di aplikasi sipintar MN (Inisial -red) anaknya yang merupakan peserta didik di SDN Chandra Kusumah tercatat di aplikasi sipintar selama 3 tahun berturut-turut mendapat bantuan PIP, namun tidak pernah sekalipun menerima uangnya.

" Awalnya saya tidak tahu kalau anak saya tercatat sebagai penerima manfaat PIP, karena selama ini tidak ada pemberitahuan dari pihak SDN Chandra Kusumah kepada orang tua penerima manfaat," kata NG Kepada awak media suara cianjur, Senin (20/10/2025).

" Makanya setelah mengecek langsung di aplikasi sipintar saya kaget! ternyata selama ini anak saya tercatat sebagai penerima manfaat, sesuai yang tercatat di aplikasi si pintar dari tahun 2022, 2023 dan 2024," tuturnya.

Selama ini, lanjut NG, saya hanya mendengar dari orang lain ramai menerima bantuan PIP sementara anak saya MN tidak mendapatkan bantuan.

" Ceuk bahasa orang dieu mah ngahelas pak, nyabak dada, saya kaget ternyata anak saya juga tercatat sebagai penerima manfaat," keluhnya dalam bahasa daerah.

" Tidak seperti kepada orang tua penerima manfaat lainnya, kenapa saya tidak diberitahu pihak sekolah jika anak saya sama dengan anak lainnya mendapat bantuan, kalau diberitahu tentu saya dengan senang hati mau menerimanya, sekaligus mengaktivasi buku rekening PIP," tandasnya mempertanyakan keterbukaan pengelola PIP di satuan pendidikan SDN Chandra Kusumah.

Apakah NG memegang buku tabungan simpel PIP? tanya awak media.

" Ari bapak! dari awal juga tidak ada pemberitahuan ke orang tua murid, mau pegang tabungan gimana kalau pihak sekolahnya begitu," jawabnya.

" Tidak ada pemberitahuan, tidak pernah disuruh bikin buku rekening PIP, apalagi menerima uangnya, kalau diberitahu sekolah pasti saya aktivasi buku tabungannya, setelah saya cek di aplikasi sipintar justru saya kaget, kok bisa seperti ini, sekolah tidak melakukan pemberitahuan kepada orang tua penerima manfaat PIP," ungkapnya.

Masih dilokasi yang sama, EL (Inisial -red) penerima manfaat lainnya, kepada awak media mengaku mengalami hal serupa.

" Sewaktu masih bersekolah di SDN Chandra Kusumah, saya tidak pernah mendapat bantuan PIP, tapi setelah mengecek langsung di aplikasi sipintar pada tahun 2017 saya tercatat sebagai penerima manfaat," kata EL dihamini RH selaku orang tuannya.

" Diaplikasi Sipintar saya lihat dana sudah masuk tahun 2017, sementara saya dan kedua orang tua saya tidak pernah mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah, apalagi menerima uang bantuan PIP, padahal itu hak saya yang pada saat itu masih berstatus peserta didik di SDN Chandra Kusumah," keluhnya.

" Kaget bapak, kenapa saya baru tahu sekarang, selama saya sekolah di SDN Chandra Kusumah tidak pernah diberitahu pihak sekolah, termasuk dana bantuannya juga tidak pernah saya terima," ulangnya nampak mengusap dada.

Terpisah, NH (Inisial -red) orang tua penerima manfaat lainnya menyampaikan rasa kekecewaannya, atas ketidakterbukaan pihak SDN Chandra Kusumah dalam penyaluran dana bantuan Program Indonesia Pintar.

" Setelah mengecek langsung di aplikasi sipintar ternyata anak saya JM (Inisial -red) mendapat bantuan PIP tiga tahun berturut- turut, dari tahun 2022, 2023 dan 2025, namun menerima bantuan cuman satu kali, sisanya yang 2 tahun kemana?," ucapnya dengan nada bertanya.

Ingat- ingat lagi, benarkah NH terima bantuan PIP cuman sekali, takutnya Ibu lupa? tanya awak media.

" Betul, saya baru terima sekali sebesar Rp. 450.000,- tapi tercatat di aplikasi sipintar dananya sudah masuk 3 kali, sisanya yang 2 kemana?," jawabnya kembali mempertanyakan sisanya yang belum ia terima.

Mendapat keluhan bervariatif dari para orang tua penerima manfaat, awak media menyampaikan kembali keluhan tersebut kepada pihak SDN Chandra Kusumah sebagai pengelola PIP di satuan pendidikan.

Enjang Nurjaman selaku Kepala SDN Chandra Kusumah kepada awak media suara cianjur menjelaskan.

" Terkait persoalan PIP saya tidak tahu, sejak saya bertugas disini pada tahun 2022 saya percayakan kepada pak Bubun selaku operator, nanti saya cek terlebih dahulu, saya mohon waktu untuk menelusuri permasalahan PIP ini, nanti saya kontak akang," jelasnya.

Ditempat yang sama. Bubun selaku Operator SDN Chandra Kusumah saat diwawancarai awak media memohon izin kepada pimpinannya untuk meninggalkan lokasi, dengan alasan ada keperluan mendadak.

" Mohon izin pak KS saya hendak bayar pajak PAUD hari ini, jadi tidak dapat melakukan pengecekan saat ini." Ucap Bubun kepada Kepala SDN Chandra Kusumah.

(Goesta)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penerima Manfaat Tuntut Transparansi Penyaluran PIP di SDN Chandra Kusumah, Operator Sekolah Memilih Pergi Tinggalkan Sesi Wawancara?

Trending Now

Iklan