| Foto: Dok. (Goesta/SC) Potret Penyaluran Dana Bantuan PIP di SMPN 3 Sukaresmi Diwarnai Minimnya Transparansi serta Dugaan Praktik Pemotongan (Gambar ilustrasi Program Indonesia Pintar/Net). |
SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Orang tua penerima manfaat program Indonesia pintar (PIP) di satuan pendidikan menengah SMPN 3 Sukaresmi mengeluhkan minimnya transparansi serta dugaan pemotongan bantuan, ditengah kebutuhan pribadi peserta didik yang tiap tahun terus meningkat, dan kesulitan ekonomi keluarga, praktik tersebut sangat memberatkan orang tua murid. Minggu (26/10/2025).
Seperti yang dikeluhkan oleh AH (Inisial -red) salah satu orang tua penerima manfaat program Indonesia pintar di satuan pendidikan SMPN 3 Sukaresmi, ia mengeluhkan minimnya transparansi dan keberatan dengan adanya praktik pemotongan dana bantuan.
" Saya tak bisa berbuat banyak ketika dipanggil pihak sekolah untuk menerima dana bantuan PIP sebesar Rp.600.000,- apalagi ada bahasa dari pihak sekolah yang mengatakan: saur pak Guru tong seueur saur kasasaha," ujar AH menirukan ucapan pihak sekolah
" Kemudian terjadi kembali pencairan dana bantuan PIP yang kedua, besarannya Rp. 375.000,- kalau yang ini saya sendiri yang mencairkannya di Bank Himbara," jelasnya kepada awak media suara cianjur.
Lebih lanjut AH menguraikan data penerimaan dana bantuan PIP anaknya AM (Inisial -red) yang bersekolah di SMPN 3 Sukaresmi sesuai yang tercatat di aplikasi sipintar.
" Sesuai yang tercatat di aplikasi sipintar selama 3 tahun berturut-turut anak saya mendapat bantuan PIP, terhitung dari tahun 2017, 2018 dan 2020, dan itu berkesesuaian dengan yang tercantum di buku simpel PIP; pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp. 750.000,- tahun 2018 Rp. 750.000,- dan tahun 2020 Rp. 375.000,-," urainya.
Namun, sambung AH, apa yang tercatat diaplikasi sipintar maupun yang tercantum di buku rekening PIP (Simpel) tidak sesuai dengan yang sudah saya terima.
" Faktanya saya baru nerima dana bantuan PIP sebanyak 2 kali, yang pertama RP. 600.000,- yang kedua Rp. 375.000,- sisanya yang satu tahun Rp. 750.000,- kemana?," ucapnya balik bertanya.i
Hal yang sama diungkapkan AF (Inisial -red) orang tua penerima manfaat PIP lainnya, menurut dia MF (Inisial -red) anaknya yang menjadi peserta didik di SMPN 3 Sukaresmi tercatat di aplikasi sipintar selama 4 tahun berturut-turut sebagai penerima manfaat. Terhitung dari tahun 2021, 2022, 2024 dan 2025.
" Anak saya selama sekolah di SMPN 3 Sukaresmi baru menerima PIP 2 kali, yang pertama tahun 2024 Rp. 750.000,- yang kedua tahun 2025 Rp. 750.000,-, yang tahun 2021 dan 2022 saya tidak pernah menerimanya," ungkapnya.
" Untuk dana bantuan PIP yang tahun 2021 keterangan di aplikasi sipintar menyatakan bahwa bantuan kembali ke negara, kok bisa balik ke negara? alasannya apa? sayang sekali, padahal saat itu anak saya sangat memerlukannya, kalau pihak sekolah memberitahu dari awal tidak mungkin saya mengabaikannya," keluhnya.
Senada dengan AF, terkait penyaluran dana bantuan PIP di satuan pendidikan SMPN 3 Sukaresmi juga dikeluhkan oleh UM (Inisial -red) orang tua penerima manfaat PIP.
" MH (Inisial -red) anak saya peserta didik di SMPN 3 Sukaresmi, tercatat di aplikasi sipintar sebagai penerima manfaat PIP selama 3 tahun berturut-turut, terhitung dari tahun 2022, 2023 dan 2024, meski di aplikasi tercatat 3 kali, kenyataannya kami baru terima 2 kali," terang UM.
Lanjut UM: " Yang pertama besarannya Rp. 500.000,- diantarkan langsung oleh Pak Guru ke rumah saya, yang kedua Rp. 375.000,- saya yang mengambilnya langsung di BRI, nah! sisanya 1 lagi sampai saat ini belum diterima oleh anak saya selaku penerima manfaat PIP," bebernya.
Operator SMPN 3 Sukaresmi Ujang Muharom kepada awak media suara cianjur saat di konfirmasi memberikan keterangan bahwa pihaknya sudah menyalurkan dana bantuan PIP dengan baik.
" Selama ini saya sudah menyalurkan bantuan PIP dengan baik, setiap menerima pemberitahuan dana PIP sudah bisa di cairkan, saya langsung menindaklanjutinya dengan memberitahukan kepada penerima manfaat," bantahnya pada Selasa (21/10/2025).
" Adapun terkait permasalahan PIP itu masuk ke kelas jauh, dari sini saya sudah menyampaikan ke pengelola kelas jarak jauh, ada baiknya untuk lebih jelasnya silahkan konfirmasi langsung ke pengelola disana," ujarnya sembari menyarankan awak media mengkonfirmasi pengelola kelas jarak jauh.
Goesta.