SUARA CIANJUR | CIANJUR - Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur di kawasan Bomero City Walk menjadi ruang publik dan ikon kota, serta pelaksanaan eksekusi dikawasan tersebut menjadi sorotan Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila (PP) Jawa Barat.
Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Jawa Barat Buana Fagfirli mengatakan, bahwa rencana pemerintah di kawasan bojongmeron city walk, apakah sudah di kaji dari berbagai aspek
" Mari kita kawal bersama, apakah hal tersebut sudah dikaji dengan serius secara sistematis dan akademis dari segala aspek, sehingga bukan hanya sekedar serta merta tanpa perencanaan tata kelola kota yang baik, dan tidak melibatkan aspek lainnya, dalam hal ini kita harus mengawal respon masyarakat," ujar Buana, Selasa (11/11/2025).
Sambung Buana, dalam menyikapi dinamika tersebut, apakah keberadaan pasar ini menjadi hal yang baik untuk masyarakat atau sebaliknya.
Ia juga menyoroti terjadinya gesekan antara gabungan petugas dengan para pedagang yang berjualan di kawasan Bomero City Walk.
" Pemangku kebijakan terutama Pemerintah Daerah harus secepatnya mengambil tindakan tegas dan terukur, Pemerintah seharusnya mampu memberikan solusi yang solutif dalam menyikapi permasalahan ini, selesaikan secara persuasif dengan ruang dialektika terbuka bukan dengan cara yang represif," tandasnya.
" Kami harap segala tindak aparat dalam mengamankan aksi ini terukur dan terarah dengan mengedepankan prinsip nilai kemanusiaan, dan segala bentuk penganiayaan harus diusut hingga tuntas terhadap oknum yang melakukan penganiayaan dan tindakan kekerasan, arogansi arogansi ini tidak pernah dibenarkan atas dasar penegakan aturan," ujarnya.
Sapma mengharapkan, lanjut Buana, pemerintah segera menemukan solusi terbaik secara tepat dan akurat, tentu dengan mengedepankan nilai nilai esensi humanis.
| Foto: Dok. (Agus Prabu/SC) Kepala Bidang Organisasi dan Keanggotaan Satuan Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Jawa Barat Buana Fagfirli. |
" Bukan malah bertindak sebebasnya dengan mengatasnamakan penegakan aturan, bukannya mengedepankan represif disertai arogansi yang berlebih," jelasnya.
Buana menambahkan, adapun rencana pemerintah terkait penertiban Bojongmeron, mari kita kawal bersama, apakah hal tersebut sudah dikaji dengan serius secara sistematis dan akademis dari berbagai aspek, sehingga bukan hanya sekedar serta merta tanpa perencanaan tata kelola kota yang baik, dan tidak melibatkan aspek lainnya, dalam hal ini kita harus mengawal respon masyarakat hari ini, dalam menyikapi dinamika tersebut, apakah keberadaan pasar ini menjadi hal yang baik untuk masyarakat atau sebaliknya.
" Kami siap membuka ruang advokasi bagi masyarakat maupun pedagang yang menjadi korban atas insiden yang terjadi di Bomero Citywalk," pungkasnya.
(Agus Prabu)