| Foto: Dok. (Ark/SC) Guru Kelas VI SDN Tegallega Warungkondang saat mendemonstrasikan pengoperasian smart TV. |
SUARA CIANJUR | WARUNGKONDANG - Program bagi-bagi Smart TV atau Smart Board dari Presiden Prabowo adalah inisiatif Digitalisasi Pembelajaran untuk menyediakan Smart TV/Interactive Flat Panel (IFP) ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, menurut informasi targetnya 330.000 sekolah, demi pemerataan kualitas pendidikan dan pembelajaran jarak jauh, di mana guru-guru terbaik akan mengajar dari studio jarak jauh ke daerah terpencil.
Program pembagian TV (lebih tepatnya smart TV atau smart board) ke sekolah-sekolah adalah program Presiden Prabowo Subianto, yang diluncurkan sebagai bagian dari upaya digitalisasi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), dengan target membagikan ratusan ribu unit untuk semua jenjang sekolah.
Tidak terkecuali SDN Tegallega Kecamatan Warungkondang- Cianjur, satuan pendidikan tingkat sekolah dasar tersebut secara otomatis menjadi penerima manfaat program Smart TV- Smart Board.
" Dengan adanya Smart TV atau Smart Board ini menjadi awal sistem pembelajaran berbasis digital di dunia pendidikan," ujar Ade Solehudin Guru Kelas VI SDN Tegallega, Selasa (9/12/2025).
Menurut Ade dalam program Smart TV- Smart Board tersebut ada tekhnisi khusus jika terjadi permasalahan dalam pitur yang sudah tertanam.
" Ada tekhnisi khususnya untuk menangani permasalahan tekhnis, seperti gangguan pitur yang sudah tertanam atau di kemudian hari ada kurikulum baru yang harus di masukan," terangnya.
" Karena pemberian fasilitas smart board hanya satu, ya kita geser ke setiap kelasnya, mudah- mudahan dengan adanya bantuan ini, pemerintah memperkenalkan digitalisasi kepada peserta didik sejak dini," tutupnya.
Tujuan Utama Program:
Digitalisasi Pendidikan:
Memperkenalkan teknologi modern ke ruang kelas di seluruh Indonesia.
Akses Pendidikan Berkualitas: Membawa materi dan guru berkualitas ke sekolah-sekolah terpencil melalui pembelajaran jarak jauh (tele-education).
Pembelajaran Interaktif: Menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan kolaboratif dengan konten digital.
Detail Program:
Target: 330.000 unit smart board untuk sekolah dari PAUD hingga SMA/SMK.
Peluncuran: Dimulai dengan peluncuran awal di SMPN 4 Kota Bekasi.
Dukungan: Pemerintah melalui Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta BAKTI juga memastikan ketersediaan akses internet di sekolah.
Komentar dan Prospek:
Pakar pendidikan menilai program ini positif sebagai alat bantu, namun menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur internet, pelatihan guru, dan metode pembelajaran yang tepat agar tidak hanya menjadi pajangan.
| Foto: Dok. (Ark/SC) Guru Kelas VI SDN Tegallega Warungkondang saat mendemonstrasikan pengoperasian smart TV. |
Tujuan Program:
Pemerataan Pendidikan: Membantu siswa di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) mengakses guru berkualitas.
Pembelajaran Interaktif: Membuat proses belajar mengajar lebih menarik dengan konten visual, animasi, dan materi yang bisa diulang kapan saja.
Transformasi Digital: Mendukung pendidikan berbasis teknologi dengan perangkat modern.
Cara Kerja:
Smart TV/IFP: Perangkat layar interaktif yang dilengkapi kamera dan internet.
Guru Terbaik: Guru-guru pilihan akan mengajar jarak jauh dari studio ke sekolah-sekolah, termasuk melalui long-distance education.
Akses Materi: Siswa bisa mengakses materi pelajaran, termasuk melalui handphone di rumah.
Status Program (per November 2025):
Sudah meluncurkan lebih dari 200.000 unit di berbagai sekolah.
Menargetkan distribusi 330.000 unit untuk semua jenjang pendidikan. Perangkat sudah mulai digunakan dan menunjukkan perubahan positif dalam pembelajaran.
(Ark)