SUARA CIANJUR ■ Sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.
Demikian hal tersebut disampaikan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama dalam keterangan rilisnya yang diterima redaksi, pada Selasa (25/5).
Kamaruddin juga mengimbau umat Islam agar melakukan shalat sunnah gerhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Shalat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Shalat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin.
“Karena masih pandemi, Shalat Gerhana agar diselenggarakan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan,” imbuhnya.
seperti diketahui, berdasarkan data astronomi, pada Rabu (26/5) akan terjadi gerhana bulan total atau Khusuful Qamar.
Kementerian Agama merilis informasi bahwa Gerhana diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18.09 hingga 20:51 WIB. (R-01)