Suaracianjur.com | Cianjur - Bertani merupakan ruh dari kehidupan warga pedesaan Cianjur yang menggantungkan penghidupan dan masa depan nya di sektor pertanian. Warga Desa di Kabupaten Cianjur mayoritas berprofesi sebagai petani
Di duga dampak el-nino mulai terasa di beberapa daerah terutama wilayah Cianjur Tengah, khusus nya Kecamatan Mande dan Karantengah, hal ini terjadi akibat kekeringan air dan pendangkalan sungai serta parit tersier maupun sekunder, di wilayah dua Kecamatan tersebut. Selasa, (18/7/2023)
Penelusuran awak media Suaracianjur.com, terjun langsung di dua Kecamatan tersebut, serta mewawancarai beberapa Anggota kelompok tani, (Udin) salah satu petani yang tergabung disalah satu Gapoktan, menjelaskan:
" Pada musim tanam sekarang para petani sawah kekurangan air, sehingga pertumbuhan tanaman padi menjadi tidak tumbuh dengan baik, khususnya di blok benteng dan sawah tengah, dua desa ini akan mengalami gagal panen sehingga kami berpotensi merugi, seperti biaya-biaya pengolahan tanah dan biaya pupuk tidak akan kembali karena panen tahun ini dinyatakan gagal panen mencapai 75%. Kerugian kami tidak bisa kami perhitungkan lagi, sehingga petani dimusim panen tahun ini hutangnya menumpuk," tandasnya
Hal senada disampaikan (Ade) selaku pengurus Gapoktan Desa Sukajadi Kecamatan Karangtengah - Cianjur:
" Hektaran sawah dipastikan akan mengalami gagal panen tahun ini, penyebab akibat curah hujan yang kurang ditambah pendangakalan aliran sungai sehingga aliran tersendat dari hulu ke hilir tidak lancar, kalau aliran sungai tidak mengalami pendangkalan kemungkinan masih ada aliran air untuk ke sawah-sawah warga, tapi sekarang pengairan untuk ke pesawahan sudah tidak terawat dengan baik." Pungkas nya.
(Lubis)
