Foto: Dok. (Net) Ilmuwan Yoshinori Ohsumi lahir pada tanggal 9 Februari 1945, di Fukuoka, di pulau Kyushu, barat daya Jepang. |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Saat tubuh tidak mendapatkan makanan dalam jangka waktu tertentu, ia memasuki fase pembersihan alami yang disebut Autophagy, dalam proses ini, tubuh menghancurkan dan mendaur ulang sel sel yang rusak atau berbahaya, termasuk yang berpotensi menyebabkan penyakit kanker dan alzheimer.
Konsep Autophagy semakin dikenal setelah Dr. Yoshinori Ohsumi meraih nobel kedokteran pada tahun 2016 karena penelitiannya di bidang ini. Senin (3/3/2025).
Ohsumi menjelaskan bahwa autophagy, yang berarti "Self Eating" adalah proses dimana sel memecah dan mendaur ulang komponen- komponennya sendiri, setelah 12 jam tanpa makanan.
Tubuh mulai mengaktifkan "Survival Repair Mode" dengan beralih membakar lemak sebagai sumber energi, pada jam ke- 16 autophagy mulai bekerja untuk membersihkan sel- sel rusak dan protein yang tidak berfungsi.
Foto: Dok. (Net) Pada tanggal 3 Oktober 2016, Majelis Nobel di Institut Karolinska, Swedia, menganugerahkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2016 kepada Yoshinori Ohsumi atas penemuannya tentang mekanisme autofagi. |
Proses ini juga meningkatkan produksi hormon pertumbuhan yang mendukung regenerasi jaringan, sel induk mulai beregenerasi, peradangan berkurang dan system kekebalan tubuh diperbaharui dengan sel- sel imun baru.
Autophagy turut berperan dalam membersihkan racun, logam berat, dan sel pra kanker, menjadikannya mekanisme penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sumber: Dr. Yoshinori Ohsumi's 2016 Nobel Prize
(Red)