Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Klarifikasi Isu Kemacetan Jalur Pendakian

suaracianjur.com
Mei 15, 2025 | 20:27 WIB Last Updated 2025-05-16T01:25:32Z
Foto: Dok. (Indra/SC) Pasca di buka kembali jalur resmi Pendakian Gunung Gede Pangrango, antusias pendaki membludak.

SUARA CIANJUR | CIPANAS - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BB- TNGGP) terus berupaya meningkatkan kualitas pengalaman wisata bagi para pecinta alam. Menanggapi isu kemacetan di jalur pendakian yang menjadi perhatian utama, TNGGP memberikan klarifikasi terkait upaya-upaya yang sedang dilakukan. Kamis.15/05/2025.

Balai Besar TNGGP, di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berkomitmen untuk mengelola kunjungan dan menjaga kelestarian ekosistem. Ir. Arif Mahmud, M.Si, Kepala BB TNGGP, menjelaskan bahwa pihaknya menyadari potensi penumpukan di jalur pendakian.

" Kami memahami bahwa isu kemacetan menjadi perhatian bagi para pendaki. Kami terus berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini," ujar Ir. Arif Mahmud.

Sistem pendaftaran online dan pembayaran cashless melalui website resmi (booking gedepangrango.org) (http://booking.gedepangrango.org) sebenarnya bertujuan untuk mempermudah proses administrasi dan mengurangi antrean. 

Namun, dalam praktiknya, penumpukan sementara masih dapat terjadi akibat keterlambatan check-in atau pertemuan antara kelompok pendaki dari hari yang berbeda.

Pembatasan jumlah pendaki hingga 900 orang per hari (600 untuk umum, 300 untuk hiking organizer berlisensi) adalah upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan meningkatkan keamanan. Meskipun demikian, kepadatan di titik-titik tertentu di jalur pendakian tetap menjadi tantangan yang terus diatasi.

Untuk membantu mengatur lalu lintas pendaki dan memberikan informasi, TNGGP menjalin kerja sama erat dengan kelompok masyarakat lokal dan sukarelawan, seperti relawan footpath defender.

" Kami juga mengimbau kepada para pendaki untuk mematuhi jadwal check-in dan check-out yang telah ditentukan, serta saling menghormati antar sesama pendaki. Hal ini penting untuk kelancaran bersama," tambah Ir. Arif Mahmud.

Selain itu, monitoring cuaca dan potensi bencana terus dilakukan secara berkala demi memastikan keselamatan pengunjung. Penutupan jalur pendakian dapat dilakukan jika kondisi tidak memungkinkan demi keamanan bersama.

TNGGP juga menawarkan beragam pilihan wisata lain selain pendakian, seperti camping ceria dan kunjungan ke air terjun. Diversifikasi ini diharapkan dapat mengurangi tekanan pada jalur pendakian utama.

Balai Besar TNGGP berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran peraturan, baik oleh oknum petugas maupun pengunjung. Dukungan dari seluruh pihak diharapkan untuk mewujudkan TNGGP sebagai destinasi wisata alam yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, dan tetap menjaga kelestarian alam.

" Kami mengajak seluruh pendaki dan pengunjung untuk menjadi bagian dari solusi. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan pengalaman wisata yang lebih nyaman dan aman di TNGGP," tutup Ir. Arif Mahmud. 

(Indra)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Klarifikasi Isu Kemacetan Jalur Pendakian

Trending Now

Iklan