Banyak Pungutan, Wisata Alam Cibodas Sepi Pengunjung, Pokdarwis Cimacan: Pengelolaannya Limpahkan ke Desa

suaracianjur.com
Mei 29, 2025 | 17:04 WIB Last Updated 2025-05-29T10:07:50Z
Foto: Dok. (Indra/SC) Kegiatan musyawarah Kelompok Sadar Wisata Desa Cimacan Kecamatan Cipanas.

SUARA CIANJUR | CIPANAS - Isu banyaknya pungutan retribusi dan berakhirnya masa kontrak PT. Aquila pada bulan September 2025 sebagai pengelola taman wisata alam cibodas, santer berhembus ditengah masyarakat, sehingga munculah isu wacana untuk dikelola oleh pemerintah desa cimacan. Kamis (29/5/2025).

Menanggapi isu santer tersebut. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Cimacan Nandang Sugandi yang biasa di panggil Kang Dewa sangat mendukung isu wacana tersebut.

" Wacana tersebut sudah menjadi bagian dari harapan warga masyarakat desa cimacan, terutama bagi pelaku destinasi wisata dikawasan wisata alam cibodas," ujar Kang Dewa, Rabu (28/5/2025).

" Memang sepatutnya dalam pengelolaan wisata alam cibodas, pihak pemdes harus dilibatkan," Imbuhnya.

Kang Dewa menambahkan, saat ini informasi yang kami dengar bahwa kontrak pengelolaan Taman wisata alam cibodas oleh PT. Aquila akan berakhir di bulan September 2025 nanti, dan jika nanti pemerintah daerah cianjur memperpanjang kontrak, di pastikan kebijakan tersebut tidak sesuai dengan keinginan warga desa cimacan.

Sambungnya, namun jika tata kelolanya di kembalikan kepada pemerintah daerah cianjur, konsep tersebut harus di pertimbangkan kembali, untuk mengantisipasi dampak yang kemungkinan akan timbul. 

" Jika harapan dan keinginan masyarakat tertolak, kami wajib tahu dasar alasannya apa?," tandasnya.

" Merosotnya jumlah pengunjung imbas dari tata kelola yang buruk, banyaknya pungutan retribusi, pengelolaan lahan parkir dan jalur pendakian yang tidak profesional," ungkapnya.

Lebih lanjut Kang Dewa mengatakan, jikalau pengelolaannya diberikan kepada desa, kami akan membantu pengelolaannya sebaik mungkin, dimulai dengan pungutan retribusi satu pintu, hanya di pintu masuk.

" Tempat lahan parkir, jalur pendakian, dan fasilitas lainnya akan kami kelola dengan baik dan profesional," tutup Kang Dewa. 

bisa ngak pengelolaannya disatukan saja, dan jika nanti semuanya dikelola oleh pihak desa, bertentangan tidak dengan aturan dan perundangan yang berlaku,"  jawabnya.

Deden Ismail, Kepala Desa Cimacan, mengatakan, bahwa permasalahan cibodas ini sudah di disampaikan kepada anggota dewan.

" Pemerintah desa dalam hal ini hanya menampung aspirasi dari masyarakat, dan menyampaikan kembali kepada anggota dewan, bahkan menawarkan bantuan untuk mengelola lahan seluas 17 hektar kepada desa, apakah desa siap?," ujar Deden menirukan ucapan dari anggota dewan.

Deden menjelaskan, pertemuan tersebut membahas kesiapan desa dalam mengelola lahan jika nanti diserahkan ke desa.

" Isu yang berkembang tentang pengembalian lahan adalah salah, saya titip pertemuan hari ini bukan isunya pengembalian, tapi apabila pengelolaan diserahkan ke desa," tandasnya.

" Warga masyarakat sekarang bersatu menjaga kekompakan. Destinasi wisata ini harus dijaga dengan baik, dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," tutupnya.

(Indra)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Banyak Pungutan, Wisata Alam Cibodas Sepi Pengunjung, Pokdarwis Cimacan: Pengelolaannya Limpahkan ke Desa

Trending Now

Iklan