Foto: Dok. (Net) Pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan kepedulian terhadap sesama (Gambar istimewa). |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Di era digital yang serba cepat dan terkoneksi, anak-anak dan remaja tumbuh dalam dunia yang penuh informasi, namun tidak selalu dalam bimbingan nilai. Internet membuka pintu bagi pengetahuan tanpa batas, tetapi juga menyuguhkan tantangan serius terhadap pembentukan karakter generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda.
Pendidikan karakter adalah proses pembentukan nilai-nilai luhur seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, dan kepedulian terhadap sesama.
Nilai-nilai ini menjadi fondasi penting dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan sosial. Ironisnya, kemajuan teknologi kerap kali menjauhkan kita dari nilai-nilai tersebut.
Budaya instan, hoaks, hingga fenomena cyberbullying menjadi bagian dari tantangan besar yang dihadapi anak-anak kita. Di sinilah peran sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi sangat penting dalam menghadirkan ruang yang aman dan penuh teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah harus menjadi tempat yang menanamkan nilai, bukan sekadar tempat menjejalkan pengetahuan. Guru bukan hanya penyampai materi, tetapi juga teladan hidup bagi siswa-siswinya. Dalam pembelajaran, pendekatan berbasis proyek dan praktik langsung dapat menjadi jembatan efektif untuk menghubungkan nilai karakter dengan realitas keseharian.
Keluarga, sebagai sekolah pertama bagi anak, memiliki peran vital dalam menanamkan nilai-nilai moral. Komunikasi terbuka, kebersamaan dalam aktivitas harian, serta penggunaan teknologi yang bijak harus menjadi budaya di rumah. Orang tua tidak cukup hanya memberi aturan, tetapi juga harus menjadi contoh dalam berperilaku.
Sementara itu, masyarakat harus mendukung ekosistem pendidikan karakter dengan menciptakan lingkungan yang ramah anak, bebas kekerasan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Kolaborasi lintas sektor – antara dunia pendidikan, tokoh masyarakat, pelaku media, hingga pemangku kebijakan menjadi kunci keberhasilan pembangunan karakter bangsa.
Pendidikan karakter bukanlah pekerjaan sehari dua hari. Ia adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan kita petik dalam bentuk generasi penerus yang berintegritas, toleran, dan bertanggung jawab. Dalam dunia yang terus berubah ini, karakter adalah kompas yang akan menuntun anak-anak kita menuju masa depan yang lebih baik.
Nelly Amalia.