Warga Desa Sukamulya Pertanyakan Kualitas Proyek Bernilai 181 Juta, Warga: Lho Kok 10 Hari Sudah Rusak Lagi Tergerus Hujan

suaracianjur.com
Mei 10, 2025 | 20:19 WIB Last Updated 2025-05-10T13:28:59Z
Foto: Dok. (Goesta/SC) Warga Kampung Karamat RW. 09 Mempertanyakan kualitas proyek jalan hotmix desa sukamulya bernilai Rp. 181juta bersumber dari anggaran dana desa tahun anggaran 2025.

SUARA CIANJUR | CUGENANG - Pemerintah Desa Sukamulya Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur menggelontorkan dana desa (DD) Tahun anggaran 2025, sebesar Rp. 181.860.000,_ di alokasikan untuk pembangunan jalan Hotmix di Kampung Karamat Ke- erwean 09. Namun umur jalan desa tersebut tidak bertahan lama, sepuluh hari setelah dinyatakan selesai, aspal hotmix habis tergerus air hujan, bahkan warga setempat berseloroh "Karpet hitam pa kades kabawa cai hujan".

Menurut Warga proyek peningkatan jalan desa sukamulya, di mulai pada hari Rabu, 23 April 2025, rampung pada hari Kamis, 24 April 2025, proyek hotmix jalan desa, dengan panjang 425m dan Lebar 2,5m tersebut dalam pembangunannya memakan waktu satu hari kerja, dari tanggal 23 sampai dengan 24 April 2025.

Jauh jauh hari sebelum proyek tersebut dikerjakan, Asep Kuspendi selaku Ketua RW. 09 memberikan usulan kepada Kepala Desa Sukamulya, bahwa penetrasi proyek jalan hotmix di Kampung Karamat tidaklah tepat, sebab jalannya menurun, ketika hujan turun jalan tersebut menjadi limpasan air hujan. Yang cocok bukan hotmix, tapi jalannya di cor.
Foto: Dok. (Goesta/SC) Papan pengumuman proyek.

" Jauh-jauh hari saya meminta kepada Kades Gopur untuk tidak di hotmik, di kampung karamat cocoknya pengecoran beton jayamix, karena disini rawan limpasan air hujan, jika terus dilanjutkan dengan hotmix, jalan takan bertahan lama, terbukti baru 10 hari setelah dinyatakan beres, jalan rusak kembali, aspalnya hilang tergerus derasnya arus air hujan," ungkap Asep Jumat (9/5/2025).

" Saya selaku Ketua RW. 09 mewakili masyarakat mempertanyakan kualitas jalan hotmix yang dibangun Pemerintah Desa Sukamulya, seperti apa perencanaannya, kok bisa sih baru 10 hari, jalan sudah rusak lagi, inimah bukan rusak lagi, tapi ancur," tuturnya.

Kemudian Asep menceritakan kegiatan musrenbangDes, ia pada saat itu mempertanyakan besaran anggaran rencana penghotmixan jalan desa.
Foto: Dok. (Goesta/SC) Jalan hotmix yang di bangun Pemdes Sukamulya sebelum di gerus air hujan.

" Di Musrenbangades anggaran yang muncul pada saat itu Rp. 190juta, tapi katanya ada efisiensi penggunaan anggaran, anggaran diturunkan menjadi Rp. 181juta, kata kades 10 jutanya untuk BLT DD," urainya kepada awak media.

Masih dilokasi yang sama di Kampung Karamat, Agus Ketua RT. 01 dan Ramlan Romadon Ketua Karang Taruna setempat menghamini penuturan Asep Ketua RW. 09. Mereka berdua kompak mempertanyakan kualitas jalan hotmix yang di inisiasi pemerintahan desa sukamulya.

Dikonfirmasi awak media melalui aplikasi sambungan perpesanan WhatsApp, Kepala Desa Sukamulya Gopur, yang akrab dipanggil opung mengatakan.

" Bencana we lah etamah, intinamah, saha nu hayang cilaka atuh meureun ngarana ge bencana kan lain ti abdi wae di desa lain ge kitu," jawab kades Gopur.
Foto: Dok. (Goesta/SC) Jalan hotmix yang di bangun Pemdes setelah digerus air hujan.

Kemudian saat awak media menyampaikan permintaan warga kampung karamat yang menginginkan jalan tersebut di cor bukan di hotmix.

" Pan kang, eta mah tos dicor piraku bade dicor deui," Jawabnya singkat.

(Goesta)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Warga Desa Sukamulya Pertanyakan Kualitas Proyek Bernilai 181 Juta, Warga: Lho Kok 10 Hari Sudah Rusak Lagi Tergerus Hujan

Trending Now

Iklan