Foto: Dok. (Goesta/SC) Permasalahan bantuan PIP antara orang tua penerima manfaat dengan pihak SDN Galudra, diduga berawal dari ketidakpercayaan penerima manfaat terkait pengelolaan PIP, pasalnya buku rekening dan ATMnya di pegang oleh sekolah. |
SUARA CIANJUR | SUKARESMI - Setelah mengetahui bahwa penerimaan bantuan PIP tidak sesuai dengan yang tercatat di aplikasi sipintar, para orang tua penerima manfaat mendatangi SDN Galudra, kedatangan mereka ke sekolah meminta Keterbukaan pihak pengelola, baik terbuka dari segi Informasi, maupun dalam hal pencairannya.
Permasalahan bantuan PIP antara orang tua penerima manfaat dengan pihak SDN Galudra, diduga berawal dari ketidakpercayaan penerima manfaat terkait pengelolaan PIP, pasalnya buku rekening dan ATMnya di pegang oleh sekolah.
Risa Siti Nurbaniah Kepala SDN Galudra- Sukaresmi mengaku bahwa dirinya baru 1 tahun menjabat Kepala Sekolah, untuk menjawab keluhan para orang tua penerima manfaat, ia akan berkomunikasi dulu dengan kepala sekolah sebelumnya.
" Saya baru tugas disini 1 tahun, dimasa saya bertugas di SDN Galudra buku tabungan serta kartu PIP nya sudah saya bagikan semuanya kepada para penerima manfaat," ucapnya Senin (21/7/2025).
" Terkait permasalahan ini, saya akan mengkomunikasikan terlebih dahulu dengan Kepala Sekolah sebelumnya," imbuhnya.
Sebelumnya 28 orang tua penerima manfaat mengeluhkan tentang dana bantuan PIP di SDN Galudra, menurut mereka data yang tercatat di aplikasi sipintar tidak sesuai dengan penerimaan.
" Pak anak saya selama bersekolah di SDN Galudra baru menerima bantuan PIP dua kali, pertama sebesar Rp. 225.000,- yang kedua Rp. 450.000,- " tutur CM orang tua penerima manfaat (Nama ada di redaksi).
Lanjut CM, apabila melihat hasil pengecekan di aplikasi sipintar tercatat telah masuk dana bantuan sebanyak 3 kali.
" Namun yang saya terima baru 2 kali," imbuhnya.
Apakah buku rekening PIP dan ATMnya di pegang oleh orang tua penerima manfaat? tanya awak media.
" Buku rekening PIP berikut ATMnya dipegang sekolah, tolong bantu kami Pak agar hak anak kami kembali, anak saya ini anak yatim," jawabnya.
Hal yang sama dialami oleh orang tua penerima manfaat lainnya, UK (Nama jelas ada di redaksi) ia mengaku anaknya yang menjadi peserta didik di SDN Galudra, seharusnya mendapatkan bantuan sebanyak 4 kali.
" Seharusnya anak saya mendapat bantuan PIP 4 kali sesuai yang tercatat di aplikasi sipintar, faktanya cuma 3 kali," akunya.
Penerima manfaat kenapa tidak mengecek atau mencairkan langsung ke Bank BRI? tanya awak media.
" Negecek kumaha ari Bapak? dikasih tau oge enggak ku sakola, apalagi buku rekening PIP plus ATMnya dipegang sekolah," jawabnya menggunakan bahasa Sunda.
" Mangkaning budak abdimah anak yatim," imbuhnya.
Hal berbeda disampaikan UK (Nama jelas ada di redaksi) menurut dia, anaknya di aplikasi sipintar tercatat sebagai penerima manfaat PIP sebanyak 7 kali? namun yang sudah keterima baru 3 kali.
" Aneh saya juga Pak, diaplikasi sipintar anak saya tercatat 7 kali, padahal yang sudah saya terima baru 3 kali," terangnya.
(Goesta)