Foto: Dok. (Goesta/SC) Oknum Pengelola PIP di SMPN 3 Mande Diduga Berupaya Kubur Jejak Aliran Dana Bantuan, Buku Rekening Simpel Hilang Jadi Jurus Andalan. |
SUARA CIANJUR | MANDE - Banyak motif dan cara dalam menggerogoti dana bantuan Program Indonesia Pintar di Satuan Pendidikan, salah satunya dengan cara menghilangkan buku rekening PIP (Simpel), dengan demikian dibuatkan buku rekening pengganti, sehingga otomatis jejak aliran dana bantuan di buku rekening lama jadi terlupakan, karena nomor rekeningnya pun baru. Sabtu (30/8/2025).
Selain itu. Banyak kejanggalan dalam praktik penyaluran dana bantuan PIP, kegiatan belajar mengajar di bangku SMP hanya tiga tahun, tapi penerima manfaat mendapatkan bantuan empat kali sesuai yang tercatat di aplikasi sipintar, artinya dalam setahun ada penerima manfaat yang mendapatkan PIP sebanyak dua kali.
Semua temuan tersebut berawal saat beberapa warga mengecek sendiri di aplikasi sipintar, dan ingin mengetahui secara pasti berapa kali anaknya yang menjadi peserta didik di SMP 3 Mande mendapat bantuan PIP.
" Setelah kami mengecek sendiri di aplikasi sipintar ternyata anak saya tercatat di aplikasi sipintar mendapat bantuan PIP sebanyak 4 kali, tapi menerima uang bantuannya baru sekali sebesar Rp. 600.000,-," ungkap AH orang tua penerima manfaat yang meminta namanya di samarkan, Kamis (28/8/2025).
" Itu pun waktu anak saya baru kelas 7, sebagai ucapan terimakasih saya kembalikan Rp. 50.000,- kepada pengurus PIP," Imbuhnya.
Apakah yang 3 lagi penerima manfaat menerima uangnya? tanya awak media.
" Ngak tahu?, saya nerima cuma sekali," jawabnya.
Apakah buku rekening dan ATMnya dipegang oleh penerima manfaat? tanya awak media.
" Buku rekening PIP dipegang pihak sekolah," jelasnya.
Masih dilokasi yang sama, JH orang tua penerima manfaat mengaku tidak pernah menerima bantuan PIP sekalipun, tapi anaknya tercatat sebagai penerima manfaat di aplikasi sipintar.
" Anak saya tidak pernah menerima uang PIP padahal dia tercatat sebagai penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar, dan sampai saat ini tidak pernah memegang buku rekening PIP," jelasnya.
Setelah mengecek sendiri di aplikasi sipintar, orang tua penerima manfaat baru ngeh kalau anak mereka mendapatkan bantuan PIP lebih dari satu kali.
" Waktu mau ada pencairan PIP buku rekening diambil Pak Ruslan pengurus PIP di SMP 3 Mande, tapi ketika saya tanyakan lagi ke Pak Ruslan dimana buku rekening PIP anak saya berada, kata dia hilang, kok bisa hilang di sekolah?," ujar EK.
EK mengaku hak anaknya selama 2 tahun belum diterima, saat ditanyakan langsung ke BRI, kata orang Bank, katanya sudah ada yang narik, karena capek bulak balik terus sekolah- BRI jadi saya biarkan sampai sekarang.
Dikonfirmasi awak media, Ruslan Pengurus PIP di SMPN 3 Mande mengatakan.
" Alhamdulillah pak buku tabungan Sandi Husni Mubarok sareng Jamilah teh aya pak kapendak ku abdi." Ujar Ruslan sambil menunjukan buku tabungan Simpel kehadapan awak media.
Saat ditanya awak media kok bisa buku tabungan dipegang terus pihak sekolah, padahal yang bersangkutan siswa pemilik tabungan saat ini sudah lulus dari sekolah? Kok buku tabungan tidak dipegang oleh penerima manfaat selaku yang berhaknya?, tanya awak media kepada Ruslan.
" Nyaeta pak terkadang siswa teh tos kaluar mah sok aya nu dicandak aya nu henteu," jawabnya.
" Pak buku tabungan penerima manfaat yang bapak tanyakan Sandi Mubarok seperti ini kondisi printoutnya sampai 2017," Jelas Ruslan sambil menunjukan buku tabungan Simpel milik Sandi.
Team mediapun mempertanyakan kok sampai 2017 padahal Sandi di Sipintar tercatat ditahun berikutnya 2018,2019,2020 dana sudah masuk, kok tidak ada diprint out buku tabungan?.
" Oh memang masih aya pak? Upami kitu mah kin abdi bada Jum'at bade ka BRI Cibalagung heula kanggo printout ieu buku tabungan 2 nana, kin bapak tos Jum'at dikabaran," ucapnya.
Sehabis Jum'at team mediapun kembali mengunjungi SMPN 3 Mande untuk konfirmasi lanjutan sebagaimana disepakati sebelumnya. Namun sayang ketika dihubungi saat awak media dilokasi sekolah yang bersangkutan tidak menjawab.
Keesokan harinya Sabtu 23/8/2025 secara tidak sengaja saat team media hendak mengkonfirmasi lanjutan ke penerima manfaat bertemu dengan Pak Ruslan yang hendak mengantarkan buku tabungan ke penerima manfaat, saat ditanya terkait hasil printout terbaru buku tabungan Simpel PIP yang dijanjikannya, ia menjelaskan.
" Abdi tos ka BRI Jumat kamari teh, mung saur pihak BRI teu tiasa printout buku tabungana margi diatas 5 tahun janten buku tabungana masih teu aya printout nu terbaruna," kelitnya.
(Goesta)