Bahas Limbah Sampah, Tanya Jawab Anak Mahasiswa Muhamadiyah dengan Kades Gekbrong

suaracianjur.com
November 09, 2025 | 10:45 WIB Last Updated 2025-11-09T04:05:26Z
Foto: Dok. (Ark/SC) Bahas Limbah Sampah, Tanya Jawab Anak Mahasiswa Muhamadiyah dengan Kades Gekbrong.

SUARA CIANJUR | GEKBRONG - Anak- anak Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Sukabumi semester 1 berkunjung ke- kediaman Kades Gekbrong dalam rangka menyelesaikan tugas makalahnya, dengan bertemakan Penanganan sampah di pedesaan.

Mahasiswa yang datang ke rumah Kepala Desa Gekbrong berjumlah 8 orang, dan langsung memperkenalkan, maksud dan tujuannya, kedatangan mahasiswa disambut hangat Kepala Desa.

Dalam sesi wawancara dengan Kepala Desa. Herlina Aprilia Ningsih Perwakilan anak mahasiswa mempertanyakan kiat Pemerintah Desa dalam mengelola limbah sampah.

" Di wilayah Pak Kades pimpin bagaimana pemerintah desa mengelola limbah sampah, karena seperti yang sudah kita ketahui pertambahan penduduk disetiap daerah angkanya sangat signifikan, dan itu tentu saja berpengaruh pada produksi sampah, baik itu sampah rumah tangga maupun sampah dari industri rumahan," tanya Herlina, perwakilan salah satu Mahasiswa Muhamadiyah Sukabumi, Minggu (9/11/2025).

" Pertama, kami secara berkesinambungan selalu memberikan edukasi tentang menjaga lingkungan kepada masyarakat, dulu ada ujaran buanglah sampah pada tempatnya, dan itu masih relevan, tapi kami memiliki jargon sendiri yaitu: Pilahlah sampah sedari rumah," jawab Kades Gekbrong Dadang Hikmat Sudarni.

" Meskipun edukasi yang kami berikan tidak bertahan lama, tapi kami tetap melaksanakan kembali edukasi untuk menggugah kesadaran masyarakat, supaya kesadaran menjaga lingkungannya tertanam di sanubari mereka," imbuhnya.

Dengan cara bagaimana menanamkan kesadaran kepada masyarakat? tanya Herlina perwakilan mahasiswa.

" Tentu saja merubah mindset masyarakat tidak mudah, tapi untuk merubah civil society harus dengan sistem, maka kita buat sistemnya melalui perdes, tidak hanya sistem, kita juga menyiapkan sarana dan prasarananya, dan semua itu tentu saja membutuhkan anggaran, dan untuk mengeluarkan anggaran perlu kesepakatan bersama, dan itu dituangkan dalam musdes," jawab Kades.
Foto: Dok. (Ark/SC) Sesi photo bersama usai kegiatan tanya jawab interaktif bersama Kepala Desa Gekbrong Cianjur.

Untuk penarikan sampahnya sendiri pola apa yang diterapkan Pemerintah Desa Gekbrong? tanya Herlina.

" Untuk penarikan sampah kita siapkan tempat pembuangan sementara di beberapa titik, kemudian untuk lokasi masuk gang kita libatkan ketua RT/RW setempat dalam penarikannya, kemudian sebulan sekali kita tarik ke tempat pembuangan akhir, kalau dulu TPAnya di pasir cabe pasir sembung cilaku, sekarang di Cikalongkulon," beber Kades.

Kemudian terkait pengelolaan sampah organik dan non organiknya seperti apa? kejar Herlina.

" Seperti yang sudah kami jelaskan tadi, pertama pilah sampah sedari rumah, jadi petugas sampah tidak lagi memilah jenis sampah, sampah yang bisa di daur ulang kita kumpulkan dengan pola Pengolahan Sampah dengan prinsip Reduce, Reuse, Recycle, mirip- mirip program yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup, tapi ini versi desa, kemudian untuk sampah lainnya bisa kami olah menjadi kompos, karena mayoritas penduduk kami adalah petani," ungkap Kades Dadang.

Sementara itu, Aura, salah satu mahasiswa memaparkan karya makalahnya dengan pola recycle (daur ulang sampah plastik).

" Kami memiliki makalah mengenai daur ulang sampah plastik, untuk dijadikan bahan kursi maupun meja, ada beberapa tahapan untuk memadatkan limbah plastik, dan itu penjabarannya memakan waktu yang cukup lama, nanti untuk pertemuan selanjutnya designnya akan kami paparkan, mudah- mudahan karya makalah kami bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam hal penanganan limbah sampah," papar Aura.

" Alhamdulillah kami sangat senang kedatangan mahasiswa yang memiliki visi misi kedepannya yang luar biasa, kedepannya akan kami kaji ulang kembali, dan tentu jika nanti karya makalah adik- adik mahasiswa relevan dengan kebutuhan kami disini, Insyaallah akan kami pertimbangkan, tapi tentu saja semuanya harus terencana, dan sesuai aturan yang ada, juga perlu pembiayaan untuk mewujudkannya." Jawab Kades Dadang.

Sesi tanya-jawab selesai, selanjutnya diisi dengan sesi photo bersama.

(Ark)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Bahas Limbah Sampah, Tanya Jawab Anak Mahasiswa Muhamadiyah dengan Kades Gekbrong

Trending Now

Iklan