Cianjur Konsisten Rayakan Kirab Budaya Lintas Keyakinan, Kampung Toleransi Pacet Jadi Pusat Rangkaian Kegiatan

suaracianjur.com
November 15, 2025 | 18:57 WIB Last Updated 2025-11-15T12:00:46Z
Foto: Dok. (Joy/SC) Para Tokoh Agama berphoto bersama usai melaksanakan kegiatan, Sabtu (15/11/2025).

SUARA CIANJUR | PACET - Kampung Toleransi yang berada di Kecamatan Pacet menjadi pusat kegiatan kirab budaya lintas keyakinan, menurut panitia kampung toleransi sangat representatif dijadikan pusat kegiatan, karena di wilayah tersebut terdapat beberapa rumah peribadatan yang berdiri berdampingan.

Sebelumnya, rangkaian peringatan hari toleransi internasional 2025 telah di buka pada hari Jumat, 14 November 2025 melalui pagelaran budaya nusantara lintas agama di palace hotel, kirab budaya lintas keyakinan dimulai dari pukul 09.00 WIB. Dengan mengambil rute dari Masjid Besar Assalafiyyah Kecamatan Pacet dan berakhir di Vihara Gunadarma lembah Cipendawa, Desa Sindanglaya. 

Andre Wijaya Ketua Panitia Kegiatan Kirab Budaya Lintas Keyakinan mengatakan bahwa penyelenggaraan dua agenda besar tersebut, di harapkan mampu menghapus stigma terhadap cianjur yang pernah di capai sebagai daerah intoleran.

" Pagelaran budaya di palace hotel kemarin dan penutupan pada 15 November ini melalui Kirab lintas iman mudah-mudahan bisa menghapus paradigma bahwa cianjur kota intoleran," ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

Terkait persiapan kegiatan, Andre menjelaskan bahwa salah satu target utama adalah memecahkan rekor parade murid terbanyak dalam gelaran budaya lintas keyakinan di Indonesia.

Sementara mengenai alasan pemilihan lokasi lembur toleransi sebagai pusat kegiatan, ia menyebutkan bahwa wilayah Pacet memiliki keragaman agama yang menonjol.

" Di Pacet ini ada dua vihara, Gereja Kristen, Gereja Katolik, banyak Masjid dan Mushola, dan ada satu Pura, jadi wilayah ini sangat representatif untuk kegiatan lintas iman," jelasnya.

" Semoga gelar budaya dan kirab lintas agama ini semakin merekatkan masyarakat cianjur sehingga gesekan antara etnis dan antar agama bisa hilang," harapnya.

Terkait agenda lanjutan , Andre menuturkan bahwa silaturahmi rutin tetap terjalin melalui pertemuan enam tokoh agama yang tergabung dalam forum kerukunan umat beragama (FKUB).

Terpisah. KH. M. Choirul Anam MZD. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cianjur, menyampaikan bahwa hari toleransi internasional yang ditetapkan PBB melalui resolusi 51/55 masih kurang populer di masyarakat, namun, cianjur justru menjadi daerah yang konsisten merayakannya.

" Tiga tahun berturut-turut hanya kabupaten cianjur yang menyelenggarakan peringatan ini, dulu cianjur pernah masuk zona merah daerah intoleran, dan kegiatan ini membuktikan bahwa stigma itu akan hilang dengan sendirinya," terang Choirul.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini di ikuti seluruh pemeluk agama, dari Islam, Kristen, Hindu, Katolik, Buddha, Konghucu, hingga Ahmadiyah, Sunda wiwitan ,dan Kejawen.

" Semangat kita adalah semangat merah putih, dengan perbedaan,kita tetap satu nusa, satu bangsa, satu bahasa," tandasnya.

Tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan peringatan Hari toleransi internasional di Cianjur. Sebelumnya, tahun 2022 FKUB mengadakan pengecatan rumah-rumah ibadah, disusul peresmian lembur toleransi pada tahun 2023.

Iya juga menambahkan bahwa besok akan digelar bakti sosial pembagian sembako untuk masyarakat tanpa memandang agama. Mengenai persiapan kegiatan besar tahun ini, Choirul memuji antusiasme peserta.

" Persiapannya 3 minggu. Semua penampilan kesenian datang tanpa dihonor, mereka berangkat sendiri karena merasa sebagai warga Cianjur yang ingin menjaga kebhinekaan," tutupnya.

Kegiatan Akbar tersebut dihadiri Wakil Bupati Cianjur, Kesbangpol, Kanwil Kemenkumham Jabar, Forkopimcam Pacet/Cipanas, Kepala Desa dan perwakilan para Tokoh Agama.

(Joy)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cianjur Konsisten Rayakan Kirab Budaya Lintas Keyakinan, Kampung Toleransi Pacet Jadi Pusat Rangkaian Kegiatan

Trending Now

Iklan