| Foto: Dok. (Goesta/SC) Umur 3 Bulan Sudah Retak, Warga Desa Kutawaringin Pertanyakan Kualitas Jalan Pajagan- Sukasirna, TPK: Waktu Pembangunan Saya lagi Cuti?. |
SUARA CIANJUR | MANDE - Jalan Desa Kutawaringin Kecamatan Mande dipermasalahkan warganya, pasalnya jalan yang menghubungkan Kampung Pajagan dan Kampung Sukasirna tersebut sudah mulai retak- retak, padahal tiga bulan yang lalu jalan tersebut baru saja selesai dibangun oleh Pemerintah Desa Kutawaringin, Senin (24/11/2025).
Hal tersebut disampaikan MH (Inisial -red) Tokoh Masyarakat Desa Kutawaringin yang peduli terhadap pembangunan infrastruktur desa yang di biayai uang Negara, sumber keuangan desa (DD) Dana Desa.
" Pengaspalan jalan Pajagan Gintung tersebut baru selesai dibangun 3 bulan yang lalu namun kini sudah nampak keretakan di beberapa titik. Kualitas aspal macam apa yang dipakai pada saat pembangunan," ujar MH dengan nada penuh tanya.
" Anggaran DD yang diserap untuk pembangunan jalan cukup besar Rp. 300 jutaan lebih, namun kualitasnya jelek, baru tiga bulanan sudah nampak kerusakan dibeberapa titik," terangnya.
Ia juga berharap permasalahan jeleknya kualitas pembangunan infrastruktur di Desa Kutawaringin mendapat sorotan dari pemangku kebijakan yang lebih tinggi.
" Nya upami tiasa mah kanu ngalartos nu dilaluhur hoyong diparios naha ieu pembangunan jalan nembe ge beres tos aya nu raretak deui, apakah ieu teh sesuai aturan atanapi henteu proses pembangunana? Kok tos raretak deui," ungkapnya menggunakan bahasa daerah.
Terpisah, Dudun selaku Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Kutawaringin terkait kualitas jalan yang dipermasalahkan warga, mengatakan:
" Jalan tersebut rampung pada Selasa, 9 September 2025, pengaspalan jalan dikerjakan oleh pihak ketiga (CV), karena kami tidak memiliki ahli," bantahnya, Senin (24/11/2025).
Disinggung awak media, apakah pengaspalan jalan Kampung Pajagan- Kampung Sukasirna volumenya berkesesuaian dengan RAB yang sudah direncanakan? tanya awak media.
" Kebetulan pada saat itu, isteri saya sedang sakit, jadi saya mengambil cuti selama 2 bulan," kelitnya.
" Jadi pengawasan pembangunan pengaspalan jalan dari pihak TPK dilakukan oleh anggota saya, permasalahan ini sudah saya sampaikan kepada pihak CV, namun belum ada jawaban," katanya.
Sebelumnya pada Jumat, 21 November 2025 awak media datang ke Kantor Desa Kutawaringin, namun sayang Kepala Desa sedang tidak ada ditempat, kemudian awak media diterima Encum Maksum selaku Sekretaris Desa. Terkait jalan desa yang kualitasnya diragukan warga, Encum menuturkan mau melihat dulu dokumen.
" Jalan tersebut dibangun sekitar 25 Agustus 2025, sumber anggaran DD tahap 2 akhir sebesar Rp. 303.865.000,- dengan Volume Panjang 500 meter, lebar 3 meter, dan ketebalan 0,03 meter," terangnya.
Bersama Mandor Desa awak media kembali ke lokasi, guna bersama-sama membuktikan ketebalan volume pengaspalan, hasil pengukuran ketebalan aspal yang diambil dari aspal yang sudah rusak retak ditemukan ketebalan aspal kurang dari 3 CM² (kurang lebih 1,2 CM²).
| Foto: Dok. (Goesta/SC) Tidak hanya infrastruktur, warga juga mempertanyakan program ketahanan pangan desa, yang menurut warga manfaatnya tidak dirasakan warga. |
Tidak hanya itu warga juga mengeluhkan tentang program ketahanan pangan desa, yang manfaatnya tidak dirasakan oleh warga desa.
Goesta.