SUARA CIANJUR | JAKARTA - Tipologi memiliki dua kata dasar, yaitu "Tipo" dan "Logi," yang berasal dari "tipe" dan "logos." Tipe adalah representasi gaya atau model sedangkan Logos merupakan Ilmu. Tipologi merupakan sebuah bidang ilmu yang memusatkan perhatiannya pada pengelompokan berdasarkan jenis atau kategori. Fokus utamanya adalah untuk menjelaskan variasi dalam struktur dunia.
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menguraikan bahwa:
"Tipologi pembelajaran adalah teknik yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan bagaimana individu mengambil, mengatur, serta mengolah informasi tersebut."
M. Joko Susilo juga mencatat bahwa:
" Gaya belajar adalah cara yang umumnya dipilih oleh seseorang untuk menerima dan mengolah informasi yang diterimanya dari lingkungan."
Selain itu, dia menjelaskan bahwa gaya belajar seringkali didefinisikan sebagai metode yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran.
Tipologi belajar merupakan cara atau pola khas yang digunakan seseorang dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi. Menurut Fleming, terdapat tiga tipe belajar utama yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Tipe visual lebih mengandalkan penglihatan, tipe auditori mengandalkan pendengaran, sedangkan tipe kinestetik belajar dengan melakukan kegiatan langsung.
Macam-macam tipologi belajar ada 3:
1. Visual
Gaya Belajar Visual (Visual Learning Style) Peserta didik dengan gaya belajar ini lebih mampu menangkap informasi melalui penglihatan. Karakteristik tipologi belajar visual Siswa mengandalkan penglihatan sebagai sarana utama dalam memahami informasi. Ciri-cirinya antara lain:
• Lebih mudah menangkap pelajaran melalui gambar, diagram, grafik, atau warna.
• Gemar membuat catatan rapi, sering menggunakan stabilo atau kode warna.
• Mampu mengingat posisi, bentuk, atau tata letak informasi.
• Cenderung kesulitan memahami penjelasan verbal yang panjang tanpa bantuan visual.
• Sering terlihat memperhatikan detail visual di papan atau buku.
2. Auditori
Gaya Belajar Auditori (Auditory Learning Style) Siswa yang memiliki gaya belajar auditori cenderung memahami informasi dengan baik melalui pendengaran. Karakteristik tipologi belajar siswa Berbeda dengan visual, siswa auditori menangkap informasi melalui pendengaran. Mereka biasanya menunjukkan karakteristik berikut:
• Mudah memahami materi yang dijelaskan secara lisan.
• Senang berdiskusi, bertanya, dan mendengarkan penjelasan guru.
• Mengingat informasi berdasarkan nada, ritme, atau cara seseorang berbicara.
• Sering mengulang materi dengan membaca keras atau berbicara sendiri.
• Kurang optimal belajar dari teks tanpa ada penjelasan langsung.
3. Kinestetik
Gaya Belajar Kinestetik (Kinesthetic Learning Style) Siswa dengan pendekatan belajar kinestetik lebih efektif belajar melalui pergerakan, pengalaman secara langsung, dan latihan nyata. Kaakteristik tipologi belajar siswa Siswa kinestetik belajar melalui gerakan dan pengalaman langsung. Mereka memiliki ciri sebagai berikut:
• Sulit berdiam diri lama; lebih suka belajar sambil bergerak.
• Menyukai eksperimen, praktik lapangan, atau kegiatan yang melibatkan sentuhan.
• Lebih cepat memahami materi ketika dapat memegang, mencoba, atau melakukan sendiri.
• Sering menggunakan gerakan tangan saat berbicara.
• Mengingat pelajaran berdasarkan pengalaman fisik, bukan kata-kata atau gambar.
Perbedaan individu
Perbedaan individual adalah perbedaan yang dimiliki setiap siswa dalam kemampuan, minat, motivasi, maupun karakter. Faktor internal seperti kesehatan, kecerdasan, minat, dan emosi sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Sementara faktor eksternal meliputi dukungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengaruh teman sebaya. Guru harus memahami kedua factor ini agar dapat memberikan pendekatan yang sesuai bagi setiap siswa.
Implementasi perbedaan individu dalam proses pembelajaran merujuk pada penerapan metode dan strategi pengajaran yang dirancang khusus berdasarkan karakteristik, kemampuan, serta kebutuhan unik dari setiap peserta didik. Setiap pelajar memiliki ciri khas dalam berpikir, gaya belajar, kemampuan, dan tingkat motivasi yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk menyesuaikan pendekatan mereka agar setiap siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. bentuk bentuk implementasi yaitu:
1. Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction)
2. Penerapan Gaya Belajar yang Beragam
3. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan (Ability Grouping)
4. Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling
5. Penggunaan Penilaian Autentik (Authentic Assessment).
Safinah Nur Aini.