 |
| Foto: Dok. (Agus Prabu/M. Rajib-SC) Milad Ke- 97 Pemuda Muslimin Indonesia Jawa Barat, Pemuda Muslimin Cianjur menjadi Tuan Rumah (30/11/2025). |
SUARA CIANJUR | CIANJUR - Bung Syamsil Dafik Ketua Cabang Pemuda Muslimin Cianjur (PMC) selaku Tuan Rumah penyelenggara Milad Ke- 97 dalam sambutannya menegaskan: Pemuda Muslimin Indonesia harus mampu berpacu dengan kemajuan zaman, berperan sebagai penggerak peradaban, dan tidak mengisolir diri namun harus terbuka terhadap semua pihak.
" Pemuda Muslimin Indonesia harus mampu berpacu dengan kemajuan zaman, berperan sebagai penggerak peradaban, dan tidak mengisolir diri namun harus terbuka terhadap semua pihak," tegas Bung Syamsil Dafik dalam pidato sambutannya, Minggu (30/11/2025).
Ia juga menjelaskan kiprah Pemuda Muslimin Cianjur ditengah masyarakat, baik dari segi agama maupun sosial.
" PMC selama ini terus berkiprah dalam membangun bangsa, lebih dari 30.000 Mushaf Al-qur'an sudah kami waqafkan, termasuk turut serta dalam penanggulangan Bencana Gempa Cianjur tahun 2022 yang mana 500 juta lebih bantuan yang tersalur bagi para penyintas," ungkapnya.
Milad ke- 97 Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di Cianjur, tepatnya Hotel Bydiel. Acara dimulai dari pukul 09.00 WIB, dihadiri Kabag Kesra Pemda Kabupaten Cianjur H. Slamet Riyadi, M. AP., Kaban Kesbangpol Cianjur H. Ahmad Mutawali, M.Si., Ketua Umum Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia DR. Usep Nukliri, Wakil Ketua Umum Dewan Pusat Syarikat Islam M. Ridwan Kara, Utusan Pimpinan Wilayah Syarikat Islam Provinsi Jawa Barat, Utusan Wanita Syarikat Islam Provinsi Jawa Barat, Ketua Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Jawa Barat wilayah barat, serta para Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Se- Kabupaten Cianjur.
Masih ditempat dan kegiatan yang sama. Ketua Wilayah Pemuda Muslimin Indonesia Provinsi Jawa Barat Hasbi Assidiqi, MM., penanggungjawab Milad ke- 97 dalam sambutannya berpesan:
 |
| Foto: Dok. (Agus Prabu/M.Rajib-SC) Hasbi Assidiqi, MM Ketua Wilayah Pemuda Muslim Provinsi Jawa Barat. |
" Pemuda Muslim harus memiliki Pengetahuan dan Akhlak, juga menghindari berita hoax, sehingga bisa terhindar dari perpecahan Bangsa dan Negara," jelasnya.
" Fokus membangun dan mengisi sebuah kemerdekaan dengan banyak perubahan dari masa kemasa," ujarnya.
Sementara itu mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, H. Ahmad Mutawali, M.Si., menekankan pentingnya kesatuan dan persatuan dalam menghadapi tantangan.
" Kini saatnya berkolaborasi bukan berkompetisi, dengan berkolaborasi Insya'allah segala tantangan dan rintangan akan terpecahkan," ujarnya.
" Pemuda Muslimin Indonesia juga harus memiliki tiga aspek dalam mendukung keberlangsungan organisasi, agar bisa terus exsis dan berkesinambungan, tiga aspek tersebut adalah software, hardware dan brainware," jelasnya.
Sambung Ahmad Mutawali, dimana jika salah satu dari aspek tersebut keberadaannya tidak optimal, maka bisa dipastikan organisasi pun akan pincang, dan sebagai pemerintah, kami siap membantu dan memfasilitasi Pemuda Muslim dalam menjalankan program programnya," katanya.
Ajakan mengingat perjalanan panjang organisasi datang dari Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia DR. Usep Nukliri.
 |
| Foto: Dok. (Agus Prabu/M.Rajib-SC) DR. Usep Nukliri, Ketua Umum Pimpinan Besar Pemuda Muslimin Indonesia. |
" Penting bagi kita untuk senantiasa mengingat perjalanan panjang organisasi kita ini, kita harus menjadi tauladan dan membina para generasi muda yang berakhlak, mandiri, percaya diri dan berdaya saing, sehingga kita mampu menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan dan perkembangan jaman," terangnya.
" Dalam kesempatan ini saya selaku Ketua Umum PB mengucapkan selamat Milad Pemuda Muslimin Indonesia ke 97," ucapnya.
Memasuki akhir kegiatan Ari Kurniawan SH selaku Ketua Panitia Milad, menyampaikan permohonan ma'af, apabila helaran acara kurang maksimal.
" Atas nama Panitia Penyelenggara Milad, saya menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu agenda ini, dan terutama mohon ma'af apa bila kegiatan ini jauh dari kata sempurna, maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai," ucapnya sebagai penutup rangkaian kegiatan.
(Agus Prabu/M. Rajib)
