Fenomena Gerhana Matahari Hibrida, Jelang Sidang Isbat Idul Fitri 1444 H, Ada Kaitanya ?

suaracianjur.com
April 20, 2023 | 15:49 WIB Last Updated 2023-04-20T08:51:11Z
SUARA CIANJUR | JAKARTA — Sebagian besar wilayah Indonesia bakal mengalami fenomena alam gerhana matahari hibrida pada hari ini, Kamis, 20 April 2023. Diketahui, fenomena gerhana matahari hibrida ini tidak terjadi setahun sekali sehingga dinilai sebagai kejadian langka dan unik. Selain itu, fenomena alam ini pun bertepatan dengan di selengarakannya Sidang Isbat untuk menentukan tanggal pasti Lebaran Idul Fitri 2023. Kamis, (20/04/2023)

Mengutip tulisan Junior Researcher di Center For Integrative Science And Islamic Civilization (CISIC) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Najmuddin Saifullah, fenomena gerhana matahari hibrida bisa dilihat 10 tahun lalu di Amerika Selatan, tepatnya pada 3 November 2013.

Najmuddin Saifullah juga mencermati fenomena gerhana matahari yang terjadi pada penghujung Ramadhan tahun ini dan penentuan dimulainya dua bulan lainnya dalam kalender Islam, yakni Syawal dan Zulhijjah. Hal ini juga mencakup penentuan Lebaran Idul Fitri 2023.

Dalam tulisannya yang dimuat laman muhammadiyah.or.id, Najmuddin menyebut, gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Posisi ini terjadi ketika bulan baru, yaitu saat matahari dan bulan mengalami konjungsi (ijtimak). Sedangkan gerhana bulan terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, posisi ini terjadi saat bulan purnama.

"Berdasarkan konsep tersebut, maka bisa dipastikan bahwa gerhana matahari terjadi ketika bulan baru, akan tetapi setiap bulan baru belum tentu terjadi gerhana. Begitu juga dengan gerhana bulan yang pasti terjadi ketika bulan purnama, tetapi setiap bulan purnama belum tentu terjadi gerhana."

Najmuddin menjelaskan, pada umumnya, apabila hari ini terjadi gerhana matahari, maka besok sudah masuk bulan baru hijriah. Akan tetapi kembali lagi kepada waktu terjadinya gerhana, jika gerhana terjadi diwaktu antara pagi sampai siang, maka besok kemungkinan besar sudah bulan baru karena tinggi hilal sudah berada di atas ufuk. Akan tetapi apabila gerhana matahari terjadi ketika sore, maka hilal kemungkinan masih di bawah ufuk dan besok belum masuk bulan baru.

Gerhana Matahari dan Hisab Hakiki Wujudul Hilal
Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana matahari terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. (Foto: tangkapan layar Youtube Liputan6.com)
Lebih lanjut menurut Najmuddin, tinggi hilal pada 29 Ramadhan 1444 H bertepatan dengan hari terjadinya gerhana matahari, 20 April 2023, di Banda Aceh adalah 2°21,39’. Tingga hilal ini sudah cukup masuk kriteria hisab hakiki wujudul hilal, sehingga besok (tanggal 21 April 2023) sudah masuk bulan Syawwal.

"Akan tetapi tinggi hilal tersebut belum memenuhi kriteria MABIMS yang mensyaratkan tinggi hilal 3° dan elongasi 6,4°. Oleh karena belum memenuhi kriteria MABIMS, maka besok belum masuk bulan baru dan Syawwal akan dimulai lusa (tanggal 22 April 2023). Perbedaan metode penentuan awal bulan di atas akan mengakibatkan Idul Fitri nanti tidak dilaksanakan secara serentak."

Jika mengaitkan fenomena gerhana matahari hibrida yang terjadi pada 20 April 2023 dengan penentuan awal bulan, Najmuddin berpendapat, hisab hakiki wujudl hilal yang digunakan Muhammadiyah akan lebih diunggulkan.

"Karena keesokan hari setelah gerhana sudah masuk bulan baru. Sedangkan kriteris MABIMS yang dipakai pemerintah masih menunggu satu hari lagi untuk masuk bulan baru."

Najmuddin menilai, gerhana matahari tanggal 20 April 2023 membuat hisab hakiki wujudul hilal lebih unggul karena ketepatannya dalam menentukan awal bulan yang sesuai dengan gerhana matahari. "Hal ini disebabkan karena gerhana matahari terjadi pada siang waktu siang di Indonesia. Lain cerita apabila gerhana matahari terjadi ketika sore, maka keesokan hari belum tentu awal bulan karena kemungkinan tinggi hilal masih di bawah ufuk."

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan, gerhana matahari hibrida terjadi ketika ada dua wilayah mengalami gerhana matahari total dan gerhana matah
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Fenomena Gerhana Matahari Hibrida, Jelang Sidang Isbat Idul Fitri 1444 H, Ada Kaitanya ?

Trending Now

Iklan