Pelajar Jepang Tutupi Siswi Berhijab yang Pingsan, Pendidikan Karakter Disorot

suaracianjur.com
Juni 24, 2023 | 15:08 WIB Last Updated 2023-06-24T08:11:41Z
Suaracianjur.com | Cianjur-Suaraedukasi, Jepang merupakan salah satu negara yang sistem pendidikannya banyak dijadikan contoh oleh negara lain. Hal yang paling menarik untuk diambil pelajarannya adalah pendidikan karakter Jepang yang menonjol.

Hal tersebut bisa dilihat dari sebuah video viral yang diunggah oleh Abdurrahman dalam channel Youtube-nya Lombok Japan Family. Dalam video tersebut, terlihat seorang siswi muslim asal Indonesia bernama Ria yang pingsan saat sedang mengikuti festival olahraga.

Ria yang berhijab saat itu harus melepas penutup auratnya tersebut untuk bisa mendapat udara di tengah kondisinya yang terkapar. Sontak, kawan-kawannya bergegas membuat barisan melingkar untuk menutupi Ria yang melepas hijabnya. 

Abdurrahman sebagai ayah dari Ria mengatakan dirinya takjub dan terharu atas apa yang telah dilakukan oleh kawan-kawan Ria. Menurutnya, kejadian tersebut bisa cukup membuktikan bahwa pendidikan karakter di Jepang sudah ditumbuhkan mulai usia dini. Sabtu, (24/6/2023).

"Waktu itu saya lihat murid yang pertama kali bikin barisan itu teman dekatnya Ria yang bernama Yuina Chan dan setelah itu temen yang lain juga ikut serentak bikin barisan dan karena merasa kurang kelihatan wali kelas manggil yang grup kuning untuk ikut baris," tutur Abdurrahman saat dihubungi detikedu, Kamis (22/6/2023).

Menurut Abdurrahman, inisiatif dari kawan-kawan Ria tersebut terbentuk karena pendidikan di Jepang mengedepankan pendidikan karakter. 

Salah satu pendidikan karakter yang Jepang tanamkan kepada pelajar yakni lewat doutoku kyouiku.

Pendidikan Karakter di Jepang

Mengutip jurnal berjudul Komparasi Pendidikan Karakter Indonesia dan Jepang oleh Aif Syamsurrijal (2021), Jepang menganut filsafat yang meyakini bahwa manusia dapat diubah keadaan dan sifatnya lewat usaha orang lain atau usaha sendiri.

 Mereka tidak mempercayai bahwa manusia sudah sejak semula ditetapkan dalam keadaan tertentu dan tidak dapat berubah. Dengan adanya filosofi tersebut, Jepang mengutamakan pendidikan karakter yang dikenal dengan istilah doutoku-kyouiku. Pendidikan doutoku-kyouiku diajarkan kepada pelajar jenjang SD, SMP, dan SMP di Jepang.

Lewat doutoku-kyouiku ini, masyarakat Jepang menjadi punya karakter disiplin, ulet, jujur, pekerja keras, bertoleransi tinggi, dan sebagainya. Aspek yang ada pada doutoku-kyouiku ini yakni menghormati diri sendiri, hubungan dengan orang lain, hubungan kepada alam, dan hubungan kepada kelompok dan masyarakat. Contoh sederhana dari doutoku-kyouiku ini misalnya menepati waktu. 

Orang Jepang diajarkan untuk tidak boleh mengganggu atau merepotkan orang namun saat melihat orang lain kesusahan dan butuh pertolongan, mereka akan langsung membantunya.

(Red)
Sumber: detikedu
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pelajar Jepang Tutupi Siswi Berhijab yang Pingsan, Pendidikan Karakter Disorot

Trending Now

Iklan