200 Orang Warga Distrik Gome Memilih Hengkang Dari Tempat Tinggalnya, Hindari Intimidasi KST, Satgas Mobile Raider 300/Brajawijaya Siapkan Segala Kebutuhan Pengungsi

suaracianjur.com
November 13, 2023 | 13:44 WIB Last Updated 2023-11-13T07:25:13Z
Foto: Dok. SC. Nampak dalam photo warga pengungsi berkumpul di Pos TNI meminta perlindungan dari ancaman KST.

SUARA CIANJUR | PAPUA TENGAH - Tidak cukup membuat kekacauan pada Jumat, (10/11) dimana KST Kelompok Separatis Teroris di Wilayah Distrik Gome Kabupaten Puncak berupaya menyerang Personil Satgas Mobile Raider 300/Brajawijaya serta melakukan pembakaran Sekolah SMPN 1 Gome dan melakukan pembakaran terhadap (Rumah adat Papua) honai. Senin, (13/11/2023).

Berdasarkan informasi sumber yang dapat dipercaya, aksi lebih keji pun terjadi dimana KST mulai memberikan ancaman dan mengintimidasi masyarakat.

Sehingga membuat masyarakat di wilayah Distrik Gome terpaksa meniggalkan tempat tinggalnya dan memilih untuk mengungsi serta berlindung di Pos TNI serta Honai Seputaran Pos Gome Satgas Mobile Raider 300/Brajawijaya Kodam III/Siliwangi, Minggu, (12/11)

Dari beberapa rangkaian kejadian yang telah terjadi, dimana telah terbongkarnya siasat KST, mereka berupaya membaur dengan masyarakat untuk memuluskan aksinya,  targetnya TNI- Polri maupun masyarakat itu sendiri dengan menggunakan Honai masyarakat sebagai persembunyian.

Pasca terbongkar strateginya hal ini sontak membuat KST menjadi jengkel dan meluapkan amarahnya kepada masyarakat dengan memberikan ancaman dan intimidasi. 

Kemarahan KST dipicu oleh kecurigaan mereka terhadap masyarakat yang telah membocorkan informasi kepada Satgas TNI, bahwasanya kelompok separatis teroris berupaya memanfaatkan masyarakat sekitar untuk menjadi tameng dalam aksi penyerangan nya terhadap pos- pos TNI- Polri.

Disisi lain. Masyarakat yang sudah merasa resah dengan kelakuan KST namun tidak mampu untuk melawan lebih memilih meninggalkan kampung halaman tempat tinggalnya dan memilih mengungsi ke Pos TNI Gome.

Faktanya, Kejadian ancaman oleh KST terhadap masyarakat bukanlah terjadi sekali atau dua kali, namun sudah terjadi berkali-kali, dimana sebelumnya masyarakat hanya berpasrah dengan apa yang dilakukan oleh mereka.

Namun kali ini mereka (masyarakat-red) memberanikan diri untuk menghindar dari KST dan lebih mempercayakan diri kepada Satgas Pamtas Mobile Yonif 300/Brajawijaya yang berada dibawah Kodam III/Siliwangi. 

Kepercayaan masyarakat kepada TNI terjadi berkat upaya pendekatan humanis terus menerus dilakukan Satgas secara persisten dan konsisten, sehingga membuat hati masyarakat kembali memihak kepada TNI.   
Foto: Dok. SC. Nampak Dansatgas Letkol. Inf. Afri Swandi Ritonga, S.I.P. Secara simbolis menyerahkan bantuan sosial kepada perwakilan warga

Tepat Pukul 16.20 WIT, sejumlah masyarakat kurang lebih 200 orang berasal dari beberapa kampung yang berada di Distrik Gome, diantaranya; Kp. Jenggernok, Kp. Wako, Kp. Nenggebuma (Tanah Merah), Kp. Agiyome, Kp. Upaga, Kp.Gome, Kp. Jonggong Golawi, Kp. Kilanungin, Kp. Misimaga dan Kp. Tigilobak, berbondong datang ke Pos TNI Gome untuk mengungsi dan meminta perlindungan Satgas TNI.

Merasa hal ini merupakan kondisi yang serius, tak perlu berpikir lama Letkol. Inf. Afri Swandi Ritonga, S.I.P. Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 300/Brajawijaya Kodam III/Siliwangi segera menyiapkan bantuan sosial, berupa makanan dan juga segala kebutuhan masyarakat selama mengungsi di Pos TNI Gome. 

"Kejadian ini memang harus menjadi suatu perhatian khusus karena sudah membuat masyarakat resah dan cemas akan bagaimana nasib mereka kedepannya," ujar Dansatgas.

"Tak hanya sampai disitu, mereka pun kebingungan karena aktifitas harian mereka juga akan terhambat karena harus meninggalkan pemukiman tempat tinggal mereka." Terang Dansatgas.

Terpisah, TM. Warga tanah merah nama diinisialkan, menuturkan:

"Kami merasa takut dan bingung harus berbuat bagaimana karena kami selalu di ancam oleh KST," ungkapnya. 

"Dari pada nyawa kami melayang, lebih baik kami memilih untuk mengungsi di Pos TNI." Lirihnya di Pos pengungsian.

Masih dilokasi yang sama, Kepala Suku Besar Kabupaten Puncak Bapak Abelum Kogoya menyampaikan ucapan terimakasih kepada TNI, karena disaat susah tidak punya makanan, TNI selalu hadir dan membantu.

"Terimakasih banyak Bapak- bapak TNI, disaat kami susah selalu hadir bantu kami, semoga Tuhan berkati Bapak- bapak semua." Ujarnya.

Hingga saat ini, hingga berita ini diterbitkan pada Senin, (13/11) situasi dan kondisi Kabupaten Puncak khususnya wilayah Distrik Gome terpantau Kondusif dan warga masih mengungsi di Pos TNI Gome.

(HN)


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 200 Orang Warga Distrik Gome Memilih Hengkang Dari Tempat Tinggalnya, Hindari Intimidasi KST, Satgas Mobile Raider 300/Brajawijaya Siapkan Segala Kebutuhan Pengungsi

Trending Now

Iklan