Koperasi KMPKITA, "Melalui Smart Farming Petani Mampu Hitung Anggaran Biaya Produksi Seefisien Mungkin Dengan Hasil Maksimal"

suaracianjur.com
Desember 18, 2023 | 18:58 WIB Last Updated 2023-12-18T12:00:34Z
Foto: Dok. SC. Photo pengecekan lahan pertanian

SUARA CIANJUR | CIANJUR - Koperasi memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi pertanian dan peternakan karena dianggap dapat membantu petani untuk meningkatkan produksi. 

Koperasi berperan menjembatani petani dalam mengakses input produksi, penyediaan modal, penyuluhan dan sebagai wadah untuk menampung dan menjual hasil pertanian para anggota koperasi.

Hal tersebut sedang dilaksanakan Koperasi Konsumen Multi Pihak Karya Indonesia Teguh Abadi dengan menggandeng para petani yang notabene merupakan anggota koperasi KMPKITA melalui program pertanian Smart Farming.

Wakil Kepala Koperasi KMPKITA Asep Dadang Sunandar, ST. SP. di dampingi Dewan Pengawas Koperasi Agus Budi Priyatna, kepada awak media menuturkan:

"Smart farming merupakan konsep pertanian berbasis teknologi digital dan informasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan dalam proses produksi tanaman dan peternakan," ujarnya. Senin, (18/12/2023).

"Koperasi KMPKITA sebagai wadah para investor,pengusaha,pelaku usaha tani,perikanan peternakan,umkm dan penggiat usaha lain nya," imbuhnya.

Lebih lanjut Asep menjelaskan; "Hari ini saya didampingi Dewan pengawas koperasi Bapak Agus Budi Priyatna sedang mengecek lahan pertanian anggota koperasi kita' Abah Hendrik di Kampung Babakantasik Kelurahan Sawahgede," ungkapnya.

Kemudian' awak media bertanya, apa keunggulan teknik pertanian Smart farming dan pertanian non teknologi.

"Smart Farming merupakan pertanian modern berbasis teknologi, salah satunya pemilihan bibit unggul, penerapan pupuk berkualitas dan nutrisi, serta memprediksi iklim tiga bulan mendatang supaya bisa memilih jenis tanaman yang dirasa aman dari perubahan iklim dan cuaca," jawab Asep.

"Efisiensi lahan dengan menerapkan teknologi pertanian dan penerapan nutrisi tanaman," tambahnya.

Lanjut Asep; "Tujuan akhirnya supaya para petani bisa menghitung anggaran biaya produksi se-efisien mungkin dan mendapatkan hasil semaksimal mungkin," jelasnya kepada awak media.

Ia kembali menjelaskan tentang Konsep Smart Farming; "Tujuan dapat tercapai berkat bantuan berbagai teknologi canggih seperti big data, IoT, sensor, dan robotika yang mengumpulkan dan mengelola data pertanian secara konstan," ucapnya.

"Pasokan data dalam bentuk digital tersebut-lah yang nantinya akan membantu para petani untuk memantau dan memprakirakan kondisi tanaman, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti air, pupuk, dan pestisida, serta memperbaiki kinerja produksi pertanian secara keseluruhan," paparnya.

"Jika disimpulkan, smart farming adalah sistem pertanian terintegrasi dan berbasis teknologi digital yang diciptakan untuk memperbaiki proses produksi serta meminimalkan dampak negatif produksi terhadap lingkungan," urainya.

Lanjutnya; "Smart farming atau pertanian pintar adalah konsep manajemen bercocok tanam yang mengandalkan bantuan teknologi canggih seperti data besar, big data, penyimpanan cloud, dan internet of things," beber Asep.

Terakhir Asep menegaskan; "Hal yang sama kami terapkan terhadap Anggota Koperasi KMPKITA, yang bergerak di bidang Peternakan, UMKM serta jenis usaha lain nya." Tegasnya.

(Ark)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Koperasi KMPKITA, "Melalui Smart Farming Petani Mampu Hitung Anggaran Biaya Produksi Seefisien Mungkin Dengan Hasil Maksimal"

Trending Now

Iklan